Temanggung, Jateng (ANTARA) - Pentas kesenian tradisional tarian bangilun secara massal memeriahkan peringatan Hari Pramuka 2023 dan HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah.

Tarian massal tersebut berlangsung di Halaman SMP Negeri 6 Temanggung, Senin, diikuti sekitar 800 siswa dan guru di sekolah tersebut.

Para peserta mengenakan pakaian seragam pramuka dengan selendang diikatkan di pinggang, sedangkan instruktur memakai kostum tarian bangilun secara lengkap dan mereka menari bersama-sama mengikuti irama gamelan.

Kepala SMP Negeri 6 Temanggung, Agustinus Budi Susilo menyampaikan kegiatan bertajuk selebrasi dan Projek Penguatan Pelajar Pancasila ini juga merupakan upaya melestarikan kesenian daerah yang mulai terkikis.

"Kegiatan ini merupakan upaya kami dari SMP Negeri 6 Temanggung untuk menimbulkan rasa cinta anak-anak pada budaya lokal, khususnya budaya di Temanggung. Tahun kemarin kami melakukan tari massal kuda lumping, dan tahun ini digelar tari bangilun yang merupakan asli Temanggung," katanya.

Ia mengatakan, tari bangilun merupakan tarian asli Temanggung yang diciptakan pada zaman penjajahan Belanda. Waktu itu tarian tersebut dipentaskan untuk menyebarkan agama Islam, karena gerak tari dan syair lagunya berisi petuah-petuah Islam.

Bentuk tari bangilun menyerupai tari dolalak dari Purworejo dan tari angguk dari Kulon Progo. Para pemain tarian bangilun berkostum ala tentara Belanda.

Seorang siswa, Saina Luna menyampaikan merasa senang bisa mengikuti tari bangilun secara massal.

"Kami antusias mengikuti kegiatan ini, mudah-mudahan ke depan kesenian ini semakin berkembang untuk melestarikan kesenian tradisional," demikian Agustinus Budi Susilo.


Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024