Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang menyatakan pembagian bendera Merah Putih kepada masyarakat menjelang peringatan HUT ke-78 RI memperkuat semangat patriotisme warga setempat.
"Sekarang kita itu punya dua kewarganegaraan, yaitu warga negara Indonesia dan warga internet. Semua kalau nggak HP (telepon seluler) ngga nyaman, ini yang terjadi sekarang. Makanya pemerintah membuat acara seperti ini (pembagian bendera Merah Putih, red.) agar patriotisme betul-betul tertancap," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu pada Apel Pencanangan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih Menjelang HUT Ke-78 RI di daerah setempat digelar di Alun-Alun Kota Magelang, antara lain diikuti jajaran pejabat forkopimda, kepala OPD/BUMD, instansi vertikal, pelajar, seluruh camat, lurah dan ketua RT/RW se-Kota Magelang.
Kegiatan yang diinisiasi Kementerian Dalam Negeri agri) itu, dibarengi dengan acara Seruan dan Doa Bersama Lintas Agama dan Etnis, sekaligus Ikrar Damai dan Kirab Pemilu 2024.
Ia menjelaskan gerakan ini upaya pemerintah memperkuat jiwa patriotisme masyarakat, khususnya generasi muda.
Generasi saat ini, kata dia, berada dalam situasi rentan karena di tengah "gempuran" teknologi informasi.
Ia mengemukakan patriotisme suatu tindakan di mana orang memegang agama dan keyakinan dengan baik. Tindakannya untuk kepentingan orang lain dan bukan untuk diri sendiri.
Dia meminta generasi sekarang meneladani para pahlawan yang telah berjuang mempertaruhkan jiwa raga untuk merebut kemerdekaan RI.
Pada kesempatan itu, Aziz juga mengajak masyarakat menjaga situasi tetap kondusif pada masa menjelang Pemilu 2024.
Selain itu, katanya, parpol, KPU, Bawaslu, Pemkot Magelang dan pemangku kepentingan lainnya ikut membangun suasana demokrasi yang sehat.
"Sekarang tahun politik, politik jangan dibawa sampai hati. Jangan jadi permusuhan dan 'hate speech' (ujaran kebencian). Pada momentum ini, yuk kita kompak, bangsa kalau nggak kompak akan jadi pecah, tujuan pemerintah nggak tercapai," katanya.
Ia juga mengajak warga setempat yang sudah mempunyai hak pilih untuk berpartisipasi menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 karena mencerminkan peran aktif masyarakat sebagai warga negara yang baik dalam pesta demokrasi.
Ia juga mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) memahami peran sebagai abdi negara dan masyarakat, dengan menjaga netralitas dan mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
"Saya meyakinkan, saya sebagai 'incumbent' (petahana), saya sebagai penyelenggara negara, saya akan kawal untuk ASN ini harus netral, bukan apa-apa karena saya yang bertanggung jawab tentang netralitas ini," katanya.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Magelang Agus Satiyo Hariyadi mengharapkan gerakan pembagian bendera Merah Putih membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme masyarakat.
Pembagian bendera Merah Putih dilakukan berbagai pihak, seperti pemerintah, swasta, dan masyarakat umum, dengan sasaran warga di berbagai tempat, antara lain sekolah, kantor pemerintah, pasar, dan pusat perbelanjaan.
"Sejauh ini sudah ada sekitar 3.200-an bendera. Pembagian bendera Merah Putih ini simbol negara yang merefleksikan penguatan persatuan dan kesatuan bangsa. Bendera akan diberikan kepada masyarakat, UMKM, dan siapapun yang membutuhkan," katanya.
Ia juga mengemukakan tentang pentingnya menjunjung prinsip demokrasi, menghormati perbedaan pendapat, dan menghindari konflik, serta bersikap yang damai dan menjaga iklim politik yang kondusif.
"Sekarang kita itu punya dua kewarganegaraan, yaitu warga negara Indonesia dan warga internet. Semua kalau nggak HP (telepon seluler) ngga nyaman, ini yang terjadi sekarang. Makanya pemerintah membuat acara seperti ini (pembagian bendera Merah Putih, red.) agar patriotisme betul-betul tertancap," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Selasa.
Ia mengatakan hal itu pada Apel Pencanangan Gerakan Pembagian Bendera Merah Putih Menjelang HUT Ke-78 RI di daerah setempat digelar di Alun-Alun Kota Magelang, antara lain diikuti jajaran pejabat forkopimda, kepala OPD/BUMD, instansi vertikal, pelajar, seluruh camat, lurah dan ketua RT/RW se-Kota Magelang.
Kegiatan yang diinisiasi Kementerian Dalam Negeri agri) itu, dibarengi dengan acara Seruan dan Doa Bersama Lintas Agama dan Etnis, sekaligus Ikrar Damai dan Kirab Pemilu 2024.
Ia menjelaskan gerakan ini upaya pemerintah memperkuat jiwa patriotisme masyarakat, khususnya generasi muda.
Generasi saat ini, kata dia, berada dalam situasi rentan karena di tengah "gempuran" teknologi informasi.
Ia mengemukakan patriotisme suatu tindakan di mana orang memegang agama dan keyakinan dengan baik. Tindakannya untuk kepentingan orang lain dan bukan untuk diri sendiri.
Dia meminta generasi sekarang meneladani para pahlawan yang telah berjuang mempertaruhkan jiwa raga untuk merebut kemerdekaan RI.
Pada kesempatan itu, Aziz juga mengajak masyarakat menjaga situasi tetap kondusif pada masa menjelang Pemilu 2024.
Selain itu, katanya, parpol, KPU, Bawaslu, Pemkot Magelang dan pemangku kepentingan lainnya ikut membangun suasana demokrasi yang sehat.
"Sekarang tahun politik, politik jangan dibawa sampai hati. Jangan jadi permusuhan dan 'hate speech' (ujaran kebencian). Pada momentum ini, yuk kita kompak, bangsa kalau nggak kompak akan jadi pecah, tujuan pemerintah nggak tercapai," katanya.
Ia juga mengajak warga setempat yang sudah mempunyai hak pilih untuk berpartisipasi menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 karena mencerminkan peran aktif masyarakat sebagai warga negara yang baik dalam pesta demokrasi.
Ia juga mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) memahami peran sebagai abdi negara dan masyarakat, dengan menjaga netralitas dan mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara.
"Saya meyakinkan, saya sebagai 'incumbent' (petahana), saya sebagai penyelenggara negara, saya akan kawal untuk ASN ini harus netral, bukan apa-apa karena saya yang bertanggung jawab tentang netralitas ini," katanya.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Magelang Agus Satiyo Hariyadi mengharapkan gerakan pembagian bendera Merah Putih membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme masyarakat.
Pembagian bendera Merah Putih dilakukan berbagai pihak, seperti pemerintah, swasta, dan masyarakat umum, dengan sasaran warga di berbagai tempat, antara lain sekolah, kantor pemerintah, pasar, dan pusat perbelanjaan.
"Sejauh ini sudah ada sekitar 3.200-an bendera. Pembagian bendera Merah Putih ini simbol negara yang merefleksikan penguatan persatuan dan kesatuan bangsa. Bendera akan diberikan kepada masyarakat, UMKM, dan siapapun yang membutuhkan," katanya.
Ia juga mengemukakan tentang pentingnya menjunjung prinsip demokrasi, menghormati perbedaan pendapat, dan menghindari konflik, serta bersikap yang damai dan menjaga iklim politik yang kondusif.