Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang menyiapkan sejumlah kegiatan untuk memeriahkan perayaan HUT ke-78 RI di daerah tersebut.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Magelang yang juga Ketua Umum Panitia Peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI di Kota Magelang dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Selasa, menyebutkan sedikitnya 15 kegiatan pokok dimulai sejak 14-16 Agustus 2023.
Antara lain geladi bersih, pengukuhan paskibraka dan mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI di Pendopo Pengabdian, Kompleks Rumah Jabatan Wali Kota Magelang.
Pada 16 Agustus 2023 digelar malam tasyakuran di Alun-Alun Kota Magelang yang dibarengi dengan doa lintas agama di rumah ibadah/tempat di sekitarnya, yakni umat Islam di Masjid Agung Kauman, umat Kristen di Gereja GPIB Bethel, umat Katolik di Gereja Santo Ignatius, umat Hindu di Gedung Loka Budaya, umat Buddha dan Konghucu di Kelenteng Liong Hok Bio, dan umat Sinar Kasih Tao di Pendopo Diklat Kementerian Keuangan.
Pada hari yang sama, pukul 24.00 WIB dilakukan acara Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan (TMP) I Giri Dharmo Loyo.
"Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana doa bersama dilakukan di satu tempat, untuk tahun ini doa bersama dilakukan di rumah ibadah/tempat masing-masing sehingga lebih hikmat," katanya dalam Rapat Pleno Besar Peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI Tingkat Kota Magelang di Aula Adipura Kencana, Kompleks Kantor Pemkot Magelang.
Rapat dihadiri, antara lain Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz, seluruh pejabat Forkopimda Kota Magelang, Wakil Ketua DPRD Kota Magelang, kepala OPD/BUMD, camat dan lurah se-Kota Magelang.
Ia mengatakan pada 17 Agustus 2023, diawali dengan acara Adhi Bangkit di masing-masing rumah para pejabat daerah, upacara pengibaran bendera Merah Putih di puncak Gunung Tidar dan setiap kelompok organisasi perangkat daerah (OPD), dan upacara pengambilan duplikat bendera Merah Putih di halaman depan kantor Wali Kota Magelang.
Upacara pengibaran duplikat bendera Merah Putih dan detik-detik Proklamasi dilaksanakan di Lapangan Tentara I Rindam IV/Diponegoro mulai sekitar pukul 09.00 WIB. Upacara wajib diikuti seluruh ASN dan non-ASN Kota Magelang, pelajar, instansi/lembaga vertikal, dan seluruh komponen masyarakat.
"Pada saat detik-detik Proklamasi pada pukul 10.17-10.20 WIB, sesuai dengan instruksi pemerintah, masyarakat diimbau untuk menghentikan kegiatan selama tiga menit untuk menghormati detik-detik Proklamasi," kata Larsita.
Selanjutnya, aubade dan upacara penurunan duplikat bendera Merah Putih di Lapangan Tentara I Rindam IV/Diponegoro dan puncak Gunung Tidar, serta ditutup dengan malam resepsi.
Ia mengatakan kegiatan pendukung telah dimulai sejak 15 Juli hingga 10 September 2023, meliputi lomba pramuka, gerakan pembagian bendera Merah Putih, wayang kulit tema pendidikan, pemberian remisi di Lapas Kota Magelang, kejuaraan olahraga dan Gerak Jalan 45 di Sport Center Gelora Sanden.
Selain itu, parade musik lintas genre dan Borobudur Sparkle di Alun-Alun, Haul Syeh Subakir di Subterminal/Kebun Raya Gunung Tidar, dan diakhiri dengan Pekan Raya Magelang di GOR Samapta.
Ia mengatakan masih banyak kegiatan digelar masyarakat secara swadaya di tingkat RT/RW/kelurahan.
Wali Kota Nur Aziz mengatakan karnaval kebudayaan akan digelar lagi setelah vakum akibat pandemi COVID-19, di Stadion Moch Soebroto.
"Dulu waktu saya kecil selalu ada pawai, tahun ini harus ada lagi, tapi tempatnya di GOR (Stadion Moch Soebroto, red.). Saya tidak ingin memberatkan jajaran kepolisian (lalu lintas, red.), buat pawai nanti memutar dan ada drumband anak-anak, pentas seni dan banyak lagi. Itu jadi semacam kegiatan baru bagi masyarakat," katanya.
Setiap OPD diminta tampil pada pawai tersebut akan tetapi tidak menggunakan mobil hias.
Ia menjelaskan kegiatan ini dilakukan di stadion untuk memecah keramaian kota setempat.
Ia menjelaskan Kota Magelang sebagai kota kecil sehingga harus banyak membuat ekspo dan pasar untuk masyarakat guna menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
Semua kegiatan, ujarnya, harus terhubung dan tersambung untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Magelang yang juga Ketua Umum Panitia Peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI di Kota Magelang dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang di Magelang, Selasa, menyebutkan sedikitnya 15 kegiatan pokok dimulai sejak 14-16 Agustus 2023.
Antara lain geladi bersih, pengukuhan paskibraka dan mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI di Pendopo Pengabdian, Kompleks Rumah Jabatan Wali Kota Magelang.
Pada 16 Agustus 2023 digelar malam tasyakuran di Alun-Alun Kota Magelang yang dibarengi dengan doa lintas agama di rumah ibadah/tempat di sekitarnya, yakni umat Islam di Masjid Agung Kauman, umat Kristen di Gereja GPIB Bethel, umat Katolik di Gereja Santo Ignatius, umat Hindu di Gedung Loka Budaya, umat Buddha dan Konghucu di Kelenteng Liong Hok Bio, dan umat Sinar Kasih Tao di Pendopo Diklat Kementerian Keuangan.
Pada hari yang sama, pukul 24.00 WIB dilakukan acara Apel Kehormatan dan Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan (TMP) I Giri Dharmo Loyo.
"Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana doa bersama dilakukan di satu tempat, untuk tahun ini doa bersama dilakukan di rumah ibadah/tempat masing-masing sehingga lebih hikmat," katanya dalam Rapat Pleno Besar Peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI Tingkat Kota Magelang di Aula Adipura Kencana, Kompleks Kantor Pemkot Magelang.
Rapat dihadiri, antara lain Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz, seluruh pejabat Forkopimda Kota Magelang, Wakil Ketua DPRD Kota Magelang, kepala OPD/BUMD, camat dan lurah se-Kota Magelang.
Ia mengatakan pada 17 Agustus 2023, diawali dengan acara Adhi Bangkit di masing-masing rumah para pejabat daerah, upacara pengibaran bendera Merah Putih di puncak Gunung Tidar dan setiap kelompok organisasi perangkat daerah (OPD), dan upacara pengambilan duplikat bendera Merah Putih di halaman depan kantor Wali Kota Magelang.
Upacara pengibaran duplikat bendera Merah Putih dan detik-detik Proklamasi dilaksanakan di Lapangan Tentara I Rindam IV/Diponegoro mulai sekitar pukul 09.00 WIB. Upacara wajib diikuti seluruh ASN dan non-ASN Kota Magelang, pelajar, instansi/lembaga vertikal, dan seluruh komponen masyarakat.
"Pada saat detik-detik Proklamasi pada pukul 10.17-10.20 WIB, sesuai dengan instruksi pemerintah, masyarakat diimbau untuk menghentikan kegiatan selama tiga menit untuk menghormati detik-detik Proklamasi," kata Larsita.
Selanjutnya, aubade dan upacara penurunan duplikat bendera Merah Putih di Lapangan Tentara I Rindam IV/Diponegoro dan puncak Gunung Tidar, serta ditutup dengan malam resepsi.
Ia mengatakan kegiatan pendukung telah dimulai sejak 15 Juli hingga 10 September 2023, meliputi lomba pramuka, gerakan pembagian bendera Merah Putih, wayang kulit tema pendidikan, pemberian remisi di Lapas Kota Magelang, kejuaraan olahraga dan Gerak Jalan 45 di Sport Center Gelora Sanden.
Selain itu, parade musik lintas genre dan Borobudur Sparkle di Alun-Alun, Haul Syeh Subakir di Subterminal/Kebun Raya Gunung Tidar, dan diakhiri dengan Pekan Raya Magelang di GOR Samapta.
Ia mengatakan masih banyak kegiatan digelar masyarakat secara swadaya di tingkat RT/RW/kelurahan.
Wali Kota Nur Aziz mengatakan karnaval kebudayaan akan digelar lagi setelah vakum akibat pandemi COVID-19, di Stadion Moch Soebroto.
"Dulu waktu saya kecil selalu ada pawai, tahun ini harus ada lagi, tapi tempatnya di GOR (Stadion Moch Soebroto, red.). Saya tidak ingin memberatkan jajaran kepolisian (lalu lintas, red.), buat pawai nanti memutar dan ada drumband anak-anak, pentas seni dan banyak lagi. Itu jadi semacam kegiatan baru bagi masyarakat," katanya.
Setiap OPD diminta tampil pada pawai tersebut akan tetapi tidak menggunakan mobil hias.
Ia menjelaskan kegiatan ini dilakukan di stadion untuk memecah keramaian kota setempat.
Ia menjelaskan Kota Magelang sebagai kota kecil sehingga harus banyak membuat ekspo dan pasar untuk masyarakat guna menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
Semua kegiatan, ujarnya, harus terhubung dan tersambung untuk mewujudkan tujuan tersebut.