Pekalongan, Jateng (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan pengambilan sampel darah jari dan pemberian obat pencegahan massal filariasis (kaki gajah) sebagai upaya pencegahan penyakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa kegiatan ini untuk menindaklanjuti arahan prgoram Kementerian Kesehatan melakukan evaluasi pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis.

"Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah endemis filariasis di Provinsi Jawa Tengah, bahkan Indonesia. Oleh karena itu, kami melakukan survai sampel darah jari di 2 lokasi yaitu Kelurahan Jenggot dan Degayu," katanya.

Menurut dia, program pencegahan kaki gajah (filariasis) di daerah ini sudah dimulai sejak 2011 karena Kota Pekalongan merupakan salah satu daerah endemis penyakit tersebut.

Gejala yang muncul pada orang yang terpapar filariasis antara lain akan mengalami demam, pembengkakan limfa atau kelenjar getah bening (limfadenopati), serta bagian tubuh yang terinfeksi akan terasa sakit, memerah, dan membengkak.

"Alhamdulillah pengambilan sampel berupa survai darah jari sudah selesai dilakukan melebihi target yaitu 649 sampel. Target minimal 600 sampel," katanya.

Ia mengatakan saat untuk hasil survai sampel darah jari belum keluar dan masih menunggu beberapa minggu ke depan karena masih diperiksa di laboratorium.

"Kami berharap hasil sampel darah jari, angkanya kalau bisa 0 dan tidak ada lagi darah yang terinfeksi mikrofilaria agar daerah ini bisa segera bebas dari penyakit filariasis," demikian Slamet Budiyanto.

Baca juga: Pekalongan lakukan penindakan persuasif PK5 berdagang di trotoar

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024