Magelang (ANTARA) - Sebanyak tujuh seniman Yogyakarta menggelar pameran seni rupa di Limanjawi Art House Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 4 Juli-4 Agustus 2023.
Pemilik Limanjawi Art House, Umar Chusaeni di Magelang, Rabu, mengatakan pameran bertajuk Aura Rupa ini menampilkan 35 lukisan karya Aruman, Edi Purwanto, Ekwan Maryanto, Januri, Sri Kharomah, Tarman, dan Teguh Wiyatno.
Ia berharap pameran seni rupa ini dapat memotivasi para seniman di daerah dan tentunya akan memberikan multiplayer effect luar biasa.
"Seni merupakan bagian dari roh bangsa Indonesia. Ketika kita bisa menjaga seni rupa, berproses bersama itu bagian dari pelestarian seni budaya," katanya.
Ia menjelaskan tema tentang aura rupa bahwa kesenian ini memang harus ditumbuhkan lagi jiwanya. Belajar dari negara maju, mereka bisa maju salah satunya karena aura tentang seni itu selalu diperhatikan.
"Bagaimana anak-anak dididik ke museum, ke galeri untuk memahami seni, itu bentuk pembelajaran secara langsung kreativitas. Dengan kreativitas yang diasah terus, akan berkembang dan maju," katanya.
Umar menyampaikan ketika mereka besar tidak harus jadi seniman, tetapi mereka akan lebih maju dari orang-orang yang tidak mengenal seni.
Oleh karena itu, katanya, orang dari negara maju ketika melihat karya seni di Limanjawi biasanya mereka banyak pertanyaan, tentang proses, tema, konsep, perjalanan senimannya.
Ia mengatakan usai pandemi ini pameran seni rupa mulai menggeliat, mulai banyak kunjungan wisatawan asing yang datang. Secara ekonomi mulai membaik juga, karena banyak kolektor datang membeli karya seni.
"Hal ini menjadi harapan ke depan bagi para seniman untuk lebih kreatif dan lebih berekspresi tentang seni," katanya.
Direktur Artjog Heri Pemad saat membuka pameran tersebut menyampaikan harus banyak diselenggarakan pameran atau kegiatan seni agar banyak wisatawan asing datang ke sini.
"Jangan ragu, karena karya yang diciptakan seniman itu tugas kita untuk menjadi destinasi kreatif, destinasi seni yang memberitakan, mengakomodasi gagasan seniman yang tidak pernah putus. Buat terus kegiatan untuk menarik wisatawan datang ke sini," katanya.
Baca juga: Jumlah pengunjung Candi Borobudur meningkat pada libur sekolah
Pemilik Limanjawi Art House, Umar Chusaeni di Magelang, Rabu, mengatakan pameran bertajuk Aura Rupa ini menampilkan 35 lukisan karya Aruman, Edi Purwanto, Ekwan Maryanto, Januri, Sri Kharomah, Tarman, dan Teguh Wiyatno.
Ia berharap pameran seni rupa ini dapat memotivasi para seniman di daerah dan tentunya akan memberikan multiplayer effect luar biasa.
"Seni merupakan bagian dari roh bangsa Indonesia. Ketika kita bisa menjaga seni rupa, berproses bersama itu bagian dari pelestarian seni budaya," katanya.
Ia menjelaskan tema tentang aura rupa bahwa kesenian ini memang harus ditumbuhkan lagi jiwanya. Belajar dari negara maju, mereka bisa maju salah satunya karena aura tentang seni itu selalu diperhatikan.
"Bagaimana anak-anak dididik ke museum, ke galeri untuk memahami seni, itu bentuk pembelajaran secara langsung kreativitas. Dengan kreativitas yang diasah terus, akan berkembang dan maju," katanya.
Umar menyampaikan ketika mereka besar tidak harus jadi seniman, tetapi mereka akan lebih maju dari orang-orang yang tidak mengenal seni.
Oleh karena itu, katanya, orang dari negara maju ketika melihat karya seni di Limanjawi biasanya mereka banyak pertanyaan, tentang proses, tema, konsep, perjalanan senimannya.
Ia mengatakan usai pandemi ini pameran seni rupa mulai menggeliat, mulai banyak kunjungan wisatawan asing yang datang. Secara ekonomi mulai membaik juga, karena banyak kolektor datang membeli karya seni.
"Hal ini menjadi harapan ke depan bagi para seniman untuk lebih kreatif dan lebih berekspresi tentang seni," katanya.
Direktur Artjog Heri Pemad saat membuka pameran tersebut menyampaikan harus banyak diselenggarakan pameran atau kegiatan seni agar banyak wisatawan asing datang ke sini.
"Jangan ragu, karena karya yang diciptakan seniman itu tugas kita untuk menjadi destinasi kreatif, destinasi seni yang memberitakan, mengakomodasi gagasan seniman yang tidak pernah putus. Buat terus kegiatan untuk menarik wisatawan datang ke sini," katanya.
Baca juga: Jumlah pengunjung Candi Borobudur meningkat pada libur sekolah