Purwokerto (ANTARA) - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto akan segera meresmikan Satuan Tugas (Satgas) Kampus Bebas dari Narkoba untuk mengantisipasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika serta obat terlarang lainnya.
"Rencananya peresmian Satgas Kampus Bebas dari Narkoba beserta UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Antinarkoba akan kami resmikan pada tanggal 26 Juni 2023 bertepatan dengan peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional," kata Wakil Rektor III Unsoed Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Norman Arie Prayogo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa siang.
Menurut dia, pembentukan satgas maupun UKM itu telah dilakukan Unsoed jauh sebelum Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) membentuk satgas khusus menyusul ditemukannya brankas narkoba di Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan.
Dalam hal ini, kata dia, Satgas Kampus Bebas dari Narkoba dan UKM Antinarkoba di lingkungan Unsoed dibentuk setelah perguruan tinggi negeri itu menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), BNN Provinsi Jawa Tengah, maupun BNN Kabupaten Banyumas..
Ia mengatakan beberapa kegiatan yang dilakukan, antara lain pelatihan terkait bahaya narkoba bagi mahasiswa yang diselenggarakan oleh BNN Kabupaten Banyumas.
Bahkan dalam kegiatan kuliah kerja nyata (KKN), lanjut dia, mahasiswa Unsoed juga menyosialisasikan bahaya narkoba kepada masyarakat.
"Kami sudah punya satgas dan sudah lama terbentuk termasuk UKM-nya, namun belum diresmikan," tegasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan selain menjalin kerja sama dengan BNN, Unsoed juga telah meningkatkan koordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas.
Dari hasil koordinasi tersebut, dia mengakui ada diindikasi penyalahgunaan narkoba khususnya obat-obatan terlarang yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa Unsoed.
Menurut dia, para mahasiswa yang melakukan penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut telah dibina dan direhabilitasi dengan baik.
"Di perguruan tinggi yang jumlah mahasiswanya sangat banyak seperti di tempat kami yang mahasiswanya mencapai 30 ribu orang, kalau dilihat dari pergaulan sekarang tidak mungkin tidak ada mahasiswa yang terlibat narkoba, pasti tetap ada," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya sudah membuka diri dan gencar melakukan aksi antinarkoba.
Selain itu, lanjut dia, Unsoed komitmen untuk mewujudkan kampus yang bebas dari narkoba.
"Kami siap dijadikan contoh Satgas Kampus Bebas dari Narkoba karena satgasnya sudah jalan. Silakan datang ke tempat kami," kata Norman.
"Rencananya peresmian Satgas Kampus Bebas dari Narkoba beserta UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Antinarkoba akan kami resmikan pada tanggal 26 Juni 2023 bertepatan dengan peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional," kata Wakil Rektor III Unsoed Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Norman Arie Prayogo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa siang.
Menurut dia, pembentukan satgas maupun UKM itu telah dilakukan Unsoed jauh sebelum Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) membentuk satgas khusus menyusul ditemukannya brankas narkoba di Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan.
Dalam hal ini, kata dia, Satgas Kampus Bebas dari Narkoba dan UKM Antinarkoba di lingkungan Unsoed dibentuk setelah perguruan tinggi negeri itu menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), BNN Provinsi Jawa Tengah, maupun BNN Kabupaten Banyumas..
Ia mengatakan beberapa kegiatan yang dilakukan, antara lain pelatihan terkait bahaya narkoba bagi mahasiswa yang diselenggarakan oleh BNN Kabupaten Banyumas.
Bahkan dalam kegiatan kuliah kerja nyata (KKN), lanjut dia, mahasiswa Unsoed juga menyosialisasikan bahaya narkoba kepada masyarakat.
"Kami sudah punya satgas dan sudah lama terbentuk termasuk UKM-nya, namun belum diresmikan," tegasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan selain menjalin kerja sama dengan BNN, Unsoed juga telah meningkatkan koordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas.
Dari hasil koordinasi tersebut, dia mengakui ada diindikasi penyalahgunaan narkoba khususnya obat-obatan terlarang yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa Unsoed.
Menurut dia, para mahasiswa yang melakukan penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut telah dibina dan direhabilitasi dengan baik.
"Di perguruan tinggi yang jumlah mahasiswanya sangat banyak seperti di tempat kami yang mahasiswanya mencapai 30 ribu orang, kalau dilihat dari pergaulan sekarang tidak mungkin tidak ada mahasiswa yang terlibat narkoba, pasti tetap ada," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya sudah membuka diri dan gencar melakukan aksi antinarkoba.
Selain itu, lanjut dia, Unsoed komitmen untuk mewujudkan kampus yang bebas dari narkoba.
"Kami siap dijadikan contoh Satgas Kampus Bebas dari Narkoba karena satgasnya sudah jalan. Silakan datang ke tempat kami," kata Norman.