Boyolali (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo sudah memberangkatkan sekitar 67 persen dari total 33.524 calon haji asal Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Humas PPIH Embarkasi Solo Gentur Rama Indriyadi di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Senin, mengatakan bahwa setelah pemberangkatan calon haji dalam kelompok terbang (kloter) 63, jumlah calon haji yang sudah diberangkatkan ke Tanah Suci dari Embarkasi Solo seluruhnya 22.616 orang.
Ia menambahkan, kloter 63 Embarkasi Solo yang meliputi 360 orang dari Sragen dan Boyolali diberangkatkan ke Tanah Suci dari Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Boyolali pada Senin pukul 18.35 WIB.
Sementara itu, PPIH Embarkasi Solo pada Senin menerima kedatangan empat kloter calon haji di Asrama Haji Donohudan Boyolali, yakni kloter 64 dan 65 yang mencakup jamaah asal Kabupaten Boyolali, kloter 66 yang mencakup jamaah asal Boyolali dan Kabupaten Sukoharjo, serta kloter 67 yang meliputi jamaah asal Sukoharjo.
Hingga kedatangan jamaah dalam kloter 66, jumlah calon haji yang sudah masuk ke Asrama Haji Donohudan seluruhnya 23.748 orang.
PPIH Embarkasi Solo juga menerima kabar duka pada Senin. Satu calon haji asal Kota Semarang yang tergabung dalam kloter 9 Embarkasi Solo dilaporkan meninggal di RSAS Makkah pada Minggu (11/6) pukul 17.30 waktu Arab Saudi.
"Calon haji asal Kota Semarang, Jateng, yang meninggal jenazahnya sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum di Makkah, Arab Saudi," kata Gentur, menambahkan, calon haji berusia 68 tahun itu dilaporkan meninggal akibat syok kardiogenik.
Dia mengatakan bahwa hingga saat ini total ada 11 calon haji dari daerah Embarkasi Solo yang meninggal.
Calon haji dari daerah Embarkasi Solo yang sakit di Arab Saudi tercatat sebanyak 25 orang, 17 orang dirawat di Makkah dan delapan orang dirawat di Madinah.
Di samping itu, ada lima calon haji yang menjalani perawatan di RSU Dr Moewardi Solo dan satu orang yang dirawat di Poliklinik Embarkasi Solo.
"Calon haji yang tertunda berangkat ke Tanah Suci karena (berdasarkan) kondisi kesehatan (dinilai) tidak layak terbang ada 22 calon haji. Mereka dipulangkan ke daerahnya karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan (mereka untuk) diterbangkan," kata Gentur.
Humas PPIH Embarkasi Solo Gentur Rama Indriyadi di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Senin, mengatakan bahwa setelah pemberangkatan calon haji dalam kelompok terbang (kloter) 63, jumlah calon haji yang sudah diberangkatkan ke Tanah Suci dari Embarkasi Solo seluruhnya 22.616 orang.
Ia menambahkan, kloter 63 Embarkasi Solo yang meliputi 360 orang dari Sragen dan Boyolali diberangkatkan ke Tanah Suci dari Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Boyolali pada Senin pukul 18.35 WIB.
Sementara itu, PPIH Embarkasi Solo pada Senin menerima kedatangan empat kloter calon haji di Asrama Haji Donohudan Boyolali, yakni kloter 64 dan 65 yang mencakup jamaah asal Kabupaten Boyolali, kloter 66 yang mencakup jamaah asal Boyolali dan Kabupaten Sukoharjo, serta kloter 67 yang meliputi jamaah asal Sukoharjo.
Hingga kedatangan jamaah dalam kloter 66, jumlah calon haji yang sudah masuk ke Asrama Haji Donohudan seluruhnya 23.748 orang.
PPIH Embarkasi Solo juga menerima kabar duka pada Senin. Satu calon haji asal Kota Semarang yang tergabung dalam kloter 9 Embarkasi Solo dilaporkan meninggal di RSAS Makkah pada Minggu (11/6) pukul 17.30 waktu Arab Saudi.
"Calon haji asal Kota Semarang, Jateng, yang meninggal jenazahnya sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum di Makkah, Arab Saudi," kata Gentur, menambahkan, calon haji berusia 68 tahun itu dilaporkan meninggal akibat syok kardiogenik.
Dia mengatakan bahwa hingga saat ini total ada 11 calon haji dari daerah Embarkasi Solo yang meninggal.
Calon haji dari daerah Embarkasi Solo yang sakit di Arab Saudi tercatat sebanyak 25 orang, 17 orang dirawat di Makkah dan delapan orang dirawat di Madinah.
Di samping itu, ada lima calon haji yang menjalani perawatan di RSU Dr Moewardi Solo dan satu orang yang dirawat di Poliklinik Embarkasi Solo.
"Calon haji yang tertunda berangkat ke Tanah Suci karena (berdasarkan) kondisi kesehatan (dinilai) tidak layak terbang ada 22 calon haji. Mereka dipulangkan ke daerahnya karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan (mereka untuk) diterbangkan," kata Gentur.