Semarang (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang menambah cakupan pelayanan air bersih di wilayah tersebut menjadi 80 persen dengan pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat.

"Suplai air bersih cakupannya sekarang 60-65 persen. Mudah-mudahan, dengan SPAM Semarang Barat ini nambah 20 persen, jadi 80 persen cakupannya," kata Direktur Utama PDAM Kota Semarang Yudi Indarto di Semarang, Rabu.

Hal tersebut disampaikannya saat serah terima pengelolaan SPAM Semarang Barat dan Sistem Perpipaan SPAM Kota Semarang dari Kementerian PUPR kepada Pemkot Semarang di Hotel Aruss Semarang.

Yudi menyebutkan bahwa SPAM Semarang Barat mampu memasok air bersih dengan kapasitas produksi 1.000 liter per detik untuk 70 ribu sambungan rumah di tiga kecamatan, yakni Semarang Barat, Tugu dan Ngaliyan.

"Utamanya yang ditunggu selama ini sudah selesai. Sudah diserahterimakan (SPAM Semarang Barat) berarti sudah bisa dipakai. Harusnya sih jadi cepat pelayanan kepada masyarakatnya," katanya.

"Karena sudah sah nih. Tadinya kan serah terimanya parsial. 'Section' ini selesai, diserahterimakan, baru dipakai. Section lain lagi. Kalau ini secara keseluruhan kan sudah (diserahkan, red.)," lanjutnya.

Baca juga: Kementerian PUPR serahkan SPAM Semarang Barat ke Pemkot Semarang

Ada dua proyek yang diserahterimakan, yakni perpipaan SPAM Semarang Barat yang merupakan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KBPU) dan perpipaan Kota Semarang melalui program National Urban Water Supply Project (NUWSP).

"Selain SPAM Semarang Barat, tadi juga diserahterimakan yang NUWSP untuk membantu kami memperbaiki beberapa jalur kritis, kaitannya dengan pipa tua. Jadi, saling sinergi," katanya.

Di satu sisi, kata dia, PDAM Kota Semarang mendapatkan jaringan distribusi baru dengan SPAM Semarang Barat, di sisi lain bisa sekaligus memperbaiki jaringan distribusi yang lama.

"Jika dua ini sudah dijalankan, harusnya cakupan layanan PDAM Kota Semarang jadi lebih baik. Kemudian, 4K, yakni kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan bisa kami dapatkan," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Anang Muchlis mengatakan bahwa SPAM Semarang Barat merupakan salah satu contoh kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.

Setelah SPAM Semarang Barat, kata dia, sedang dilakukan penjajakan untuk pembangunan sarana serupa di wilayah lain di Kota Semarang, sebagaimana diusulkan oleh Pemkot Semarang.

"Memang ada beberapa usulan dari Pemkot Semarang, di daerah barat, kemudian Kudu. Kami sedang dalami, desainnya harus siap dulu. Kemudian, masalah lahan, tanah, disiapkan bersama," katanya.

Selain di Kota Semarang, Kementerian PUPR juga telah membangun fasilitas serupa di sejumlah daerah, seperti SPAM Umbulan di Jawa Timur, SPAM Kartamantul di Yogyakarta, dan SPAM di Bandarlampung.

Baca juga: SPAM Semarang Barat senilai lebih Rp1 triliun mulai beroperasi
Baca juga: Pembangunan SPAM Semarang Barat sudah 16 persen
Baca juga: Anggota BPK ini sebut tak pernah ubah hasil audit proyek SPAM

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024