Temanggung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, meminta masyarakat untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau tahun ini.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Thoifur Hadi di Temanggung, Rabu, mengatakan berdasarkan prakirakan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) puncak musim kemarau 2023 terjadi pada bulan Agustus dan September.

Ia menyampaikan informasi dari BMKG dan surat edaran dari Pemprov Jawa Tengah, khususnya di Temanggung untuk mewaspadai karhutla dan kekeringan.

Thoifur menuturkan kebakaran hutan dan lahan berpotensi terjadi di kawasan hutan di lerang Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

Kemudian wilayah di Kabupaten Temanggung yang berpotensi mengalami kekeringan, antara lain Kecamatan Kandangan, Gemawang, dan Kaloran. Di daerah tersebut pada musim kemarau debit mata air menurun.

"Pada musim kemarau beberapa mata air debitnya menurun, jadi kami akan siapkan droping air bersih ke daerah-daerah kekeringan," katanya.

Ia menjelaskan terkait upaya antisipasi dan penanganan jika terjadi kebakaran hutan dan lahan, BPBD telah menyiapkan peralatan dan juga personel. Selain itu, BPBD juga sudah melakukan pemetaan lokasi rawan karhutla.

"Kami akan melihat gambaran di tahun 2012, saat terjadi kemarau panjang dan kami memetakan lokasi kebakaran hutan dan lahan untuk kemudian membuat langkah antisipasi, seperti menyiapkan peralatan dan personel," katanya. 

Baca juga: Antisipasi kemarau, BPBD Banjarnegara petakan daerah rawan kekeringan

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024