Pekalongan (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pekalongan menggelar pelatihan merancang mode busana kepada 30 peserta dari kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah serta siswa sekolah menengah kejuruan.
Ketua Dekranasda Kota Pekalongan Inggit Soraya di Pekalongan, Selasa, mengatakan kegiatan ini bertujuan melahirkan perancang mode busana andal sekaligus mewujudkan daerah ini menuju kota mode dan destinasi wisata belanja pakaian.
"Kami melihat Kota Pekalongan mempunyai kesempatan dan peluang besar di dunia busana sehingga kegiatan pelatihan ini dapat memacu peserta untuk mengikuti secara serius," katanya.
Dia mengatakan selama ini kegiatan pelatihan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah hanya pada pemasaran dan produksi.
Meski saat ini Kota Pekalongan sudah memiliki beberapa perancang mode (desainer) yang berprestasi di tingkat nasional bahkan internasional, pihaknya ingin terus menggali untuk memunculkan perancang berbakat dan andal lainnya.
"Oleh karena itu, pelatihan desain busana tidak hanya berhenti sampai di sini namun berkelanjutan sesuai tahapan proses menjadi perancang busana," katanya.
Pada kegiatan itu, pihaknya memberikan informasi tentang tren mode dan menggambar sketsa baju, serta pelatihan pecah pola sampai praktik peragaan busana.
"Kami berharap semoga tahapan-tahapan itu bisa terlaksana dan sukses," katanya.
Menurut dia, Kota Pekalongan memiliki kekayaan budaya yang tidak terlepas dari dunia busana dan kerajinan lainnya, yaitu batik.
"Oleh karena itu, peluang emas ini bisa diambil oleh peserta pelatihan dengan sebaik-baiknya dan jangan pernah takut untuk menjadi perancang busana. Kita memiliki potensi batik, gunakan dan imbangi dengan keterampilan-keterampilan luar biasa," katanya.
Baca juga: Kerajinan limbah kayu asal Purbalingga bidik pasar ekspor
Ketua Dekranasda Kota Pekalongan Inggit Soraya di Pekalongan, Selasa, mengatakan kegiatan ini bertujuan melahirkan perancang mode busana andal sekaligus mewujudkan daerah ini menuju kota mode dan destinasi wisata belanja pakaian.
"Kami melihat Kota Pekalongan mempunyai kesempatan dan peluang besar di dunia busana sehingga kegiatan pelatihan ini dapat memacu peserta untuk mengikuti secara serius," katanya.
Dia mengatakan selama ini kegiatan pelatihan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah hanya pada pemasaran dan produksi.
Meski saat ini Kota Pekalongan sudah memiliki beberapa perancang mode (desainer) yang berprestasi di tingkat nasional bahkan internasional, pihaknya ingin terus menggali untuk memunculkan perancang berbakat dan andal lainnya.
"Oleh karena itu, pelatihan desain busana tidak hanya berhenti sampai di sini namun berkelanjutan sesuai tahapan proses menjadi perancang busana," katanya.
Pada kegiatan itu, pihaknya memberikan informasi tentang tren mode dan menggambar sketsa baju, serta pelatihan pecah pola sampai praktik peragaan busana.
"Kami berharap semoga tahapan-tahapan itu bisa terlaksana dan sukses," katanya.
Menurut dia, Kota Pekalongan memiliki kekayaan budaya yang tidak terlepas dari dunia busana dan kerajinan lainnya, yaitu batik.
"Oleh karena itu, peluang emas ini bisa diambil oleh peserta pelatihan dengan sebaik-baiknya dan jangan pernah takut untuk menjadi perancang busana. Kita memiliki potensi batik, gunakan dan imbangi dengan keterampilan-keterampilan luar biasa," katanya.
Baca juga: Kerajinan limbah kayu asal Purbalingga bidik pasar ekspor