Jakarta (ANTARA) - Program Studi (Prodi) di Magister Ilmu Kedokteran Gigi Komunitas Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia menggelar pemeriksaan di Rumah Ceria Down Syndrome beberapa waktu lalu.
“Down syndrome itu merupakan kelainan genetik yang menyebabkan retardasi mental serta keterlambatan perkembangan pada penyintas. Sehingga, mengakibatkan keterlambatan perkembangan motorik dan bicara juga dalam hal memelihara diri termasuklah memelihara gigi dan mulut," ungkap Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat dan Pencegahan (IKGMP) Universitas Indonesia, Prof drg Risqa Rina Darwita Ph D.
Menurut Prof Risqa, kegiatan tersebut merupakan pengabdian kepada masyarakat dan bentuk kepedulian serta penerapan aplikasi ilmu pencegahan secara nyata. Kegiatan dengan tema “Senyum Sehat Penyandang Down Syndrome" itu diharapkan dapat mengangkat derajat kesehatan gigi dan mulut khususnya bagi para penyintas.
Kegiatan yang dilakukan di antaranya pemeriksaan gigi dan mulut penyintas down syndrome, konsultasi kesehatan dan permasalahan gigi dan mulut, penyuluhan, edukasi dan promosi kesehatan gigi dan mulut bagi penyintas dan orang tua. Selain itu, hands-on dan praktik langsung tindakan kebersihan gigi dan mulut oleh masing-masing penyintas down syndrome bersama orang tua, papar Prof. Risqa.
Kepala Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Gigi Komunitas (IKGKom) FKG UI, drg Atik Ramadhani Ph D menambahkan bahwa harapannya dengan pemeriksaan yang dilakukan para mahasiswa tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para penyintas down syndrome akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
“Kegiatan tersebut juga diharapkan menjadi wadah dalam menerapkan ilmu bagi mahasiswanya dan meningkatkan rasa kekeluargaan bagi seluruh mahasiswa dan staf pengajar serta masyarakat," kata Atik.
Adapun kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dapat terlaksana berkat kerja sama Program Studi Magister IKGKom FKG UI bekerjasama dengan Fakulti Pergigian Universiti Teknologi MARA Malaysia dan Mandiri Amal Insani (MAI) serta Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (POTADS).
“Down syndrome itu merupakan kelainan genetik yang menyebabkan retardasi mental serta keterlambatan perkembangan pada penyintas. Sehingga, mengakibatkan keterlambatan perkembangan motorik dan bicara juga dalam hal memelihara diri termasuklah memelihara gigi dan mulut," ungkap Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Masyarakat dan Pencegahan (IKGMP) Universitas Indonesia, Prof drg Risqa Rina Darwita Ph D.
Menurut Prof Risqa, kegiatan tersebut merupakan pengabdian kepada masyarakat dan bentuk kepedulian serta penerapan aplikasi ilmu pencegahan secara nyata. Kegiatan dengan tema “Senyum Sehat Penyandang Down Syndrome" itu diharapkan dapat mengangkat derajat kesehatan gigi dan mulut khususnya bagi para penyintas.
Kegiatan yang dilakukan di antaranya pemeriksaan gigi dan mulut penyintas down syndrome, konsultasi kesehatan dan permasalahan gigi dan mulut, penyuluhan, edukasi dan promosi kesehatan gigi dan mulut bagi penyintas dan orang tua. Selain itu, hands-on dan praktik langsung tindakan kebersihan gigi dan mulut oleh masing-masing penyintas down syndrome bersama orang tua, papar Prof. Risqa.
Kepala Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Gigi Komunitas (IKGKom) FKG UI, drg Atik Ramadhani Ph D menambahkan bahwa harapannya dengan pemeriksaan yang dilakukan para mahasiswa tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para penyintas down syndrome akan pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
“Kegiatan tersebut juga diharapkan menjadi wadah dalam menerapkan ilmu bagi mahasiswanya dan meningkatkan rasa kekeluargaan bagi seluruh mahasiswa dan staf pengajar serta masyarakat," kata Atik.
Adapun kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dapat terlaksana berkat kerja sama Program Studi Magister IKGKom FKG UI bekerjasama dengan Fakulti Pergigian Universiti Teknologi MARA Malaysia dan Mandiri Amal Insani (MAI) serta Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (POTADS).