Semarang (ANTARA) - Meskipun masih berusia muda sebagai kepala sekolah, itu tidak menghalangi Dian Marta Wijayanti (31) berinovasi.

Dian mampu meraih juara 1 dalam pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi jenjang SD se-Kota Semarang 2023.

Dian tercatat baru 8 bulan menjabat sebagai kepala sekolah di SDN Gajahmungkur 03.

Namun semangatnya untuk berinovasi sangat tinggi untuk mengembangkan kualitas pembelajaran dan manajemen sekolah.

Sebagai fasilitator program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (Pintar) Tanoto Foundation di Kota Semarang, Dian berupaya mengembangkan berbagai budaya positif untuk meningkatkan karakter, wawasan, dan keterampilan peserta didik.

“Saya sempat ragu untuk mengikuti seleksi karena minimnya pengalaman. Namun saya berusaha menyiapkan yang terbaik dan semampu saya,” ujar perempuan kelahiran 1992 itu.

Dian menjelaskan bahwa munculnya keraguan mengikuti kompetisi kepala sekolah berprestasi Kota Semarang karena pengalamannya menjadi kepala sekolah belum genap 2 tahun.

Namun ia bukan tipe yang mudah menyerah meski tantangannya cukup besar. Pasalnya, kompetisi ini terdiri atas beberapa komponen. Diantaranya portofolio, tes tertulis, naskah praktik baik, presentasi, dan wawancara.

Dian mengikuti proses tahapan dan rentetan seleksi yang tidak sederhana dimulai dari tingkat kecamatan hingga kota. Ia pun menyiapkan portofolio secara lengkap selama menjadi kepala sekolah.

Tepat pada peringatan hari pendidikan nasional 2023 dan HUT Ke-476 Kota Semarang, Dian mendapatkan penghargaan secara langsung oleh Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

“Ini adalah hari yang bermakna sekaligus anugerah bagi saya. Meskipun baru 7 bulan menjadi kepala sekolah, saya mendapatkan kesempatan juara pertama dalam kompetisi ini,” ujar Dian.

Hal itu disampaikannya karena ini merupakan pengalaman pertama mengikuti kompetisi sebagai kepala sekolah.

Salah satu prinsip hidup yang dipegang Dian adalah “kesuksesan berawal dari persiapan dan kesiapan”. Maka di sinilah ia mempersiapkan satu per satu dengan baik.

Pada seleksi portofolio, Dian tidak hanya menyiapkan legalisasi sertifikat dan piagam. Namun ia juga membuat laporan dari pengembangan diri yang pernah ia ikuti.

“Di dalam laporan itu, secara lengkap saya sertakan surat tugas, lampiran materi, dan sertifikat yang saya dapatkan. Saya juga menyertakan semua publikasi ilmiah berupa artikel yang dimuat media massa, jurnal, maupun buku,” ungkapnya.

Dian juga menunjukkan laporan portofolio yang ia jilid hampir setebal kepalan tangan orang dewasa.

Pada seleksi tertulis, Dian mempelajari modul-modul yang ia dapatkan saat mengikuti diklat calon kepala sekolah di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa  Tengah.

Tidak hanya itu, Dian juga mempelajari semua modul guru penggerak dan beragam regulasi terkini yang mengiringi isu pendidikan.

Pada tahap penulisan praktik, ia menulis praktik baik peningkatan kemampuan literasi siswa yang telah ia lakukan selama memimpin sekolah, yakni “Gerakan Literasi Gajah Keris dalam Konteks Merdeka Belajar di SDN Gajahmungkur 03 Kota Semarang”.

Dian juga sering mengajak berdiskusi rekan kepala sekolah dan guru untuk menghasilkan novelty atau kebaruan dari produk inovasi pendidikan yang ia tawarkan.

Alhamdulillah, saya merasa cukup puas dengan praktik baik ini. Namun saya akan tetap berusaha untuk mengembangkannya lagi,” ujarnya dengan bangga.

 

 


Pewarta : ksm
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024