Kudus (ANTARA) - Bupati Kudus, Jawa Tengah Hartopo meminta RSUD Loekmono Hadi di daerah itu meningkatkan kualitas pelayanannya terhadap pasien, karena fasilitas dan peralatannya sudah sangat mendukung. Namun ia mengakui masih ada keluhan dari masyarakat atas layanan di rumah sakit tersebut
"Apalagi dengan diresmikannya Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) di RSUD Loekmono Hadi, semakin bertambah lengkap fasilitas dan peralatannya. Sehingga, tinggal mengimbanginya dengan jumlah sumber daya manusia (SDM) serta peningkatan kualitas dan kinerja para pegawainya," ujarnya ditemui usai peresmian gedung IBS RSUD Loekmono Hadi di Kudus, Rabu.
Pada kesempatan itu, kata dia, RSUD Loekmono Hadi Kudus juga meresmikan logo baru dengan gambar Menara Kudus yang memiliki slogan Gusjigang (bagus, mengaji dan berdagang). Sehingga, para pegawainya juga harus memiliki semangat baru.
Selain itu, imbuh dia, perawat sebagai garda terdepan dalam pelayanan juga benar-benar memaknai logo yang bersifat religius tersebut, dengan kebagusan dalam penampilan dan hati.
"Para pegawai juga harus memiliki sifat sabar dan ikhlas dalam melayani pasien. Jangan sebaliknya mudah emosi, sehingga komunikasinya membuat pasien tidak nyaman," ujarnya.
Ia mengakui masih ada keluarga pasien yang mengeluhkan kualitas pelayanan di RSUD Loekmono Hadi Kudus, terutama para perawatnya, karena diketahui ada yang memarahi pasiennya dan didengar keluarganya yang menunggu.
Keberadaan dewan pengawas, diharapkan bisa mengevaluasi dan segera memperbaiki kekurangan dari kualitas layanan di rumah sakit tersebut.
"Gedung IBS ini menjadi bentuk keseriusan rumah sakit dan Pemerintah Kabupaten Kudus memberikan pelayanan kesehatan terbaik, karena dengan gedung baru ini memiliki enam ruang operasi yang bisa melayani masyarakat dengan cepat tanpa harus antre lama untuk bisa dioperasi," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, dia juga mengapresiasi hasil akreditasi paripurna RSUD Loekmono Hadi dari Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS DHP), sehingga harus menjadi motor penggerak dalam pelayanan yang lebih baik.
Sementara itu, Pelaksana tugas Direktur RSUD Loekmono Hadi, Mustiko Wibowo menyampaikan gedung IBS yang diresmikan memiliki enam kamar operasi, meliputi lima kamar operasi mayor, dan satu kamar operasi minor.
Selain itu, IBS dilengkapi depo farmasi dan lain-lain untuk menunjang pelayanan. Sedangkan dalam waktu dekat akan menambah dua kamar operasi dan ICU dengan kapasitas 24 tempat tidur. Sehingga, nantinya ICU RSUD Loekmono Hadi menjadi yang terbesar se-Kabupaten Kudus.
"Apalagi dengan diresmikannya Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS) di RSUD Loekmono Hadi, semakin bertambah lengkap fasilitas dan peralatannya. Sehingga, tinggal mengimbanginya dengan jumlah sumber daya manusia (SDM) serta peningkatan kualitas dan kinerja para pegawainya," ujarnya ditemui usai peresmian gedung IBS RSUD Loekmono Hadi di Kudus, Rabu.
Pada kesempatan itu, kata dia, RSUD Loekmono Hadi Kudus juga meresmikan logo baru dengan gambar Menara Kudus yang memiliki slogan Gusjigang (bagus, mengaji dan berdagang). Sehingga, para pegawainya juga harus memiliki semangat baru.
Selain itu, imbuh dia, perawat sebagai garda terdepan dalam pelayanan juga benar-benar memaknai logo yang bersifat religius tersebut, dengan kebagusan dalam penampilan dan hati.
"Para pegawai juga harus memiliki sifat sabar dan ikhlas dalam melayani pasien. Jangan sebaliknya mudah emosi, sehingga komunikasinya membuat pasien tidak nyaman," ujarnya.
Ia mengakui masih ada keluarga pasien yang mengeluhkan kualitas pelayanan di RSUD Loekmono Hadi Kudus, terutama para perawatnya, karena diketahui ada yang memarahi pasiennya dan didengar keluarganya yang menunggu.
Keberadaan dewan pengawas, diharapkan bisa mengevaluasi dan segera memperbaiki kekurangan dari kualitas layanan di rumah sakit tersebut.
"Gedung IBS ini menjadi bentuk keseriusan rumah sakit dan Pemerintah Kabupaten Kudus memberikan pelayanan kesehatan terbaik, karena dengan gedung baru ini memiliki enam ruang operasi yang bisa melayani masyarakat dengan cepat tanpa harus antre lama untuk bisa dioperasi," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, dia juga mengapresiasi hasil akreditasi paripurna RSUD Loekmono Hadi dari Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna (LARS DHP), sehingga harus menjadi motor penggerak dalam pelayanan yang lebih baik.
Sementara itu, Pelaksana tugas Direktur RSUD Loekmono Hadi, Mustiko Wibowo menyampaikan gedung IBS yang diresmikan memiliki enam kamar operasi, meliputi lima kamar operasi mayor, dan satu kamar operasi minor.
Selain itu, IBS dilengkapi depo farmasi dan lain-lain untuk menunjang pelayanan. Sedangkan dalam waktu dekat akan menambah dua kamar operasi dan ICU dengan kapasitas 24 tempat tidur. Sehingga, nantinya ICU RSUD Loekmono Hadi menjadi yang terbesar se-Kabupaten Kudus.