Kudus, Jateng (ANTARA) - Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencanangkan gerakan wajib membaca bagi para pelajar di daerah setempat minimal selama 30 menit sebagai upaya menumbuhkan literasi dari keluarga, Senin.

Pencanangan gerakan wajib membaca bagi para pelajar berlangsung di Pendopo Kabupaten Kudus yang diikuti oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) kecamatan, desa serta perwakilan pelajar dari berbagai sekolah di Kudus.

Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo menekankan bahwa membangun budaya literasi tidak hanya tanggung jawab sekolah, melainkan ada tanggung jawab dari keluarga.

Untuk itu, kata dia, orang tua diajak menumbuhkan kebiasaan membaca kepada anak, salah satunya dengan membacakan dongeng sebelum tidur.

"Literasi memang harus diajarkan sejak dini, karena kecerdasan untuk anak diawali dengan membaca. Apalagi di era kecanggihan teknologi informasi saat ini," ujarnya.

Gerakan membaca yang diawali dari keluarga juga dapat mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Kegiatan membaca di keluarga akan meningkatkan kosa kata dan keterampilan komunikasi, serta melatih berpikir logis, imajinasi, dan kreativitas anak.

"Jika orang tua bisa menjadi contoh dalam membaca, setidaknya bisa melatih kosakata dan keterampilan anak nantinya," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, juga dikenalkan laman resmi budi.kemdikbud.go.id yang menyediakan buku berkualitas untuk mendidik karakter. Dalam bentuk buku elektronik atau e-book dan berbagai bacaan dapat diunduh secara gratis mulai dari buku untuk jenjang PAUD, SD, SMP, SMA hingga umum.

Kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan lomba membacakan buku cerita untuk anak tingkat kabupaten tahun 2023. Lomba ini diikuti oleh perwakilan sembilan kecamatan yang masing-masing telah mengirim dalam format video. *

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024