Temanggung (ANTARA) - Pemahaman mitigasi bencana perlu diberikan sejak dini, karena anak-anak termasuk rawan menjadi korban saat terjadi bencana kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Toifur Hadi.

"Penanaman mitigasi bencana kepada anak sejak usia dini ini bukan tanpa alasan, karena dari beberapa bencana alam yang terjadi, anak-anak termasuk rawan menjadi korban," katanya di Temanggung, Selasa.

Ia menyampaikan hal tersebut usai menerima anak-anak TK Negeri Pembina Temanggung belajar mitigasi bencana. 

Oleh karena itu, katanya dengan pembekalan ini para siswa mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi bencana. Mengingat di Kabupaten Temanggung memiliki beberapa risiko bencana, antara lain banjir, puting beliung, longsor, gempa bumi, dan erupsi gunung berapi. 

"Walaupun bencana itu tidak pernah diharapkan, namun ketika ada bencana kami harapkan anak usia dini mengetahui langkah-langkah penyelamatan sehingga bisa mengurangi risiko bahaya. Dengan pengenalan otomatis mereka akan lebih mengena, dan ketika ada simulasi mereka akan lebih lagi tertanam mitigasi bencana," katanya.

Wakil Kepala TK Negeri Pembina Temanggung Tanti Kusmiati mengatakan pembelajaran kebencanaan ini merupakan bagian dari kurikulum merdeka, di mana lembaga sekolah mengenali potensi ancaman bencana di sekitarnya Sehingga anak-anak mampu membangun aksi pengurangan risiko bencana di lingkungan sekolah maupun di rumah.

"Kegiatan hari ini dari TK kami adalah mitigasi bencana, ada beberapa bencana yang kenalkan ke anak-anak, ada gempa bumi, gunung meletus, banjir, dan puting beliung. Namun tadi anak-anak melakukan simulasi penyelamatan saat terjadi gempa bumi," katanya.

Ia berharap dengan edukasi kebencanaan tersebut risiko korban jiwa saat terjadi bencana alam dapat diminimalkan.

"Pembekalan ini penting diberikan karena jika terjadi sebuah bencana anak-anak paham apa yang seharusnya dilakukan sehingga upaya itu dapat meminimalkan risiko korban luka maupun jiwa saat terjadi bencana alam," katanya.

Selain diajarkan mitigasi bencana, anak-anak juga diajarkan cara menolong teman maupun orang di sekitar saat terjadi bencana.

"Tujuannya di sini selain memahamkan ketika ada bencana, juga menanamkan rasa empati kepada anak-anak, ketika ada bencana di lain daerah mereka terlibat dalam penggalangan bantuan sosial maupun menjadi seorang relawan kemanusiaan," katanya.  


 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024