Semarang (ANTARA) -
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal optimistis bisa meningkatkan literasi numerasi dengan melakukan kolaborasi antarpemangku kepentingan (collaborative stakeholder).
 
Disdikbud Kabupaten Kendal bersama Tanoto Foundation menggelar pertemuan perdana di tahun 2023 pemangku kepentingan, bertempat di Ruang Rapat Utama Kantor Disdikbud Kabupaten Kendal, Rabu (15/3).
 
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Disdikbud Kendal Wahyu Yusuf Akhmadi, Sekretaris Disdikbud Dwi Cahyo Suryo, Kasi Penma Kemenag Kendal Mukhamad Muslikhan, Kabid Pembinaan SMP Sobirin, Kabid Pembinaan SD Ninik Chaeroni, Anggota Komisi D DPRD Kendal Sulistyo Ari Bowo.
 
Kemudian Ketua Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kendal Sodiq Purwanto, Bendahara LP Ma’arif Kendal Khofidin, Ketua PGRI Kendal Supoyo, Ketua Dewan Pendidikan Kendal Heri Wasito, Ketua KKKS Bambang Sukoco, Ketua MKKS Nur Buditomo, Koordinator Pengawas Supardi, dan perwakilan Tanoto Foundation Putut Saputro dan Ardi Kusumo Wardhono.
 
Dalam sambutan pembukanya, Wahyu menyampaikan pertemuan pemangku kepentingan tersebut penting dan strategis untuk dilakukan mengingat PR pendidikan terutama meningkatkan literasi numerasi masih menjadi prioritas.
 
“Mendukung salah satu visi Bupati Kendal yakni Kendal Unggul, kami mengapresiasi inisiatif baik di dunia pendidikan ini. Semoga menjadi refleksi bersama apa yang telah baik tetap dipertahankan dan apa yang masih kurang perlu ditingkatkan,” kata Wahyu.
 
Mewakili Tanoto Foundation, Putut mengapresiasi Disdikbud Kendal sebagai mitra yang sangat responsif dan adaptif.
 
“Banyak kolaborasi dan pendampingan yang telah dan akan kami lakukan bersama Disdikbud Kendal, terutama di tahun 2023 ini,” ujar Putut.
 
Ia menyampaikan dari total 25 pemerintah mitra yang bekerja sama dengan Tanoto Foundation, Kabupaten Kendal adalah salah satu mitra terbaik dan telah menjadi Center of Excellence, yakni mitra yang menjadi rujukan belajar kabupaten lainnya di Indonesia.
 
Sepakat dengan Putut, Ardi memaparkan capaian Kendal selama 2018 sampai 2023 dinilai sangat bagus.
 
“Hasil dari asesmen kami, praktik baik pembelajaran guru jenjang SD dan SMP mitra telah mencapai 100 persen termasuk juga kepemimpinan kepala sekolah, sudah melebihi target,” katanya.

Ardi menambahkan sebagai catatan khusus, pencapaian literasi numerasi SD dan SMP dalam rapor pendidikan masih membutuhkan perhatian. Selain itu, pemerataan penyebaran pelatihan masih perlu ditingkatkan.
 
“Dari total populasi siswa, tingkat kompetensi numerasi pada jenjang SD masih ada 14 persen dan pada jenjang SMP terdapat 7 persen yang perlu intervensi khusus,” katanya.
 
Ardi juga memberikan rekomendasi yang berfokus pada tiga hal, yakni menyediakan dukungan pelatihan untuk guru dan siswa di tingkat satuan pendidikan yang memiliki indeks numerasi jauh di bawah kompetensi minimum, meningkatkan pembelajaran Higher Order Thinking Skill (HOTS), dan memperbaiki perencanaan program kegiatan oleh kepala sekolah.
 
Menjawab tantangan tersebut, Kepala Disdikbud Kendal Wahyu mengatakan telah mempersiapkan beberapa program di antaranya pelaksanaan program Kendal Bersua dan pengaktifan Champions di forum KKG MGMP.
 
“Hasil dari pertemuan ini membantu kami untuk membuat perencanaan sampai ke hal taktis. Nantinya aspek perencanaan untuk meningkatkan pencapaian pada Rapor Pendidikan tidak hanya berfokus pada output dan outcome, namun juga lebih fokus pada impcact (dampak yang berkelanjutan),” harap Wahyu.

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024