Semarang (ANTARA) - Para maestro tari yakni Yoyok Bambang Priyambodo dari Sanggar Greget Semarang, Darmawan Dadijono dari ISI Yogyakarta, Eko Supendi dari ISI Surakarta, dan Djarot Budi Darsono dari Studio Taksu Surakarta menampilkan karya terbaik pada Gelar Tari Jawa Tengah.
Gelar Tari Jawa Tengah merupakan salah satu kegiatan dari Forum Silaturahmi Sanggar Tari (FSST) Jateng yang dilaksanakan tiap tiga bulan sekali dengan difasilitasi Taman Budaya Jawa Tengah.
Gelar Tari Jawa Tengah diawali dengan Tari Catur Sagotra yang ditampilkan para maestro tari di Taman Budaya Jawa Tengah.
Tarian ini merupakan bentuk Sekapur Sirih sekaligus sebagai ucapan selamat datang dari Ketua dan para pemrakarsa FSST.
Disusul dengan bunyi suara gong yang dipukul oleh Kepala Taman Budaya Jawa Tengah sebagai pertanda dimulainya Gelar Tari Jawa Tengah.
Gelaran ini mempersembahkan empat sajian yaitu Tari Bedhayan Endang Sejanila yang dibawakan oleh Sanggar Greget Kota Semarang, Tari Kidung Rowo Jombor oleh Forum Silaturahmi Sanggar Tari Kabupaten Klaten.
Kemudian Tari Bedhayan Lenggot Wanodyatama yang dibawakan oleh Sanggar Sang Citra Budaya Surakarta dan Tari Cikgongsir yang dibawakan oleh Sanggar Paringga Jati Raras Kabupaten Pati.
Gelaran serupa juga akan dilaksanakan pada Sabtu 10 Juni 2023 mendatang di Pendapa Ageng Gendon Humardani Taman Budaya Jawa Tengah dengan mempersembahkan empat sajian dari Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, Kota Magelang, dan Kabupaten Purworejo.
Maestro tampilkan karya terbaik pada Gelar Tari Jawa Tengah
Para maestro tari tampil pada Gelar Tari Jawa Tengah. (ANTARA/HO-Dok)