Solo (ANTARA) - DPR RI mendukung langkah salah satu perusahaan BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk meningkatkan konektivitas masyarakat dengan membangun infrastruktur jalan tol di Indonesia.
"PT Waskita Toll Road (WTR) sebagai anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk sejauh ini memiliki kontribusi positif dalam membangun dan mengelola infrastruktur jalan tol. Tidak hanya mampu meningkatkan konektivitas masyarakat di Indonesia tetapi juga pada pemulihan kinerja keuangan Waskita," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima pada kegiatan sosialisasi yang mengusung tema Sektor Konstruksi Membangun Negeri Membangun Masyarakat di Solo, Minggu.
Ia mengatakan melalui strategi pengelolaan portofolio yang tepat dan pengembangan bisnisnya, perusahaan yang telah bergerak di bidang investasi jalan tol selama hampir sepuluh tahun itu diharapkan mampu mencapai visi menjadi perusahaan terkemuka di bidang investasi jalan.
"Perlu diapresiasi strategi WTR yang terus menambah portofolio konsesi jalan tol dengan membangun ruas-ruas tol baru, mengambil alih proyek ruas tol yang belum berjalan, serta mengoptimalkan sepuluh konsesi jalan tol yang dimiliki saat ini," katanya.
Ia melihat strategi tersebut berhasil mendorong pertumbuhan arus distribusi logistik maupun masyarakat yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayah di mana ruas-ruas tol tersebut berada.
Ia mengatakan sampai dengan akhir tahun 2022, WTR memiliki sepuluh ruas tol dengan total panjang 561 km yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Sedangkan tahun 2019, WTR berhasil meraih prestasi dengan kepemilikan 18 ruas tol dengan total panjang hingga 1.018 km.
Sementara itu, saat ini WTR menjadi pemilik saham mayoritas atas enam ruas tol, yakni jalan tol Pemalang-Batang sepanjang 39,20 km, Pasuruan-Probolinggo sepanjang 43,75 km, Ciawi-Sukabumi dengan panjang 54 km, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu dengan panjang 16,78 km, tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar sepanjang 38,29 km, dan jalan tol Kayuagung-Palembang-Betung dengan panjang 111,69 km.
Selain itu, WTR juga memiliki saham minoritas di empat ruas tol yaitu Jalan Tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 26,18 km, Depok-Antasari sepanjang 27,95 km, Cileunyi-Sumedang-Dawuan sepanjang 60,10 km, dan Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat yang memiliki panjang 143,25 km.
Ke depan, ia berharap WTR fokus dalam merealisasikan aksi korporasi serta mempercepat penyelesaian konstruksi ruas-ruas tol yang sedang dibangun.
"Ini sejalan dengan misi WTR dalam membangun ruas-ruas tol yang terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Sumatera," katanya.
"PT Waskita Toll Road (WTR) sebagai anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk sejauh ini memiliki kontribusi positif dalam membangun dan mengelola infrastruktur jalan tol. Tidak hanya mampu meningkatkan konektivitas masyarakat di Indonesia tetapi juga pada pemulihan kinerja keuangan Waskita," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima pada kegiatan sosialisasi yang mengusung tema Sektor Konstruksi Membangun Negeri Membangun Masyarakat di Solo, Minggu.
Ia mengatakan melalui strategi pengelolaan portofolio yang tepat dan pengembangan bisnisnya, perusahaan yang telah bergerak di bidang investasi jalan tol selama hampir sepuluh tahun itu diharapkan mampu mencapai visi menjadi perusahaan terkemuka di bidang investasi jalan.
"Perlu diapresiasi strategi WTR yang terus menambah portofolio konsesi jalan tol dengan membangun ruas-ruas tol baru, mengambil alih proyek ruas tol yang belum berjalan, serta mengoptimalkan sepuluh konsesi jalan tol yang dimiliki saat ini," katanya.
Ia melihat strategi tersebut berhasil mendorong pertumbuhan arus distribusi logistik maupun masyarakat yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayah di mana ruas-ruas tol tersebut berada.
Ia mengatakan sampai dengan akhir tahun 2022, WTR memiliki sepuluh ruas tol dengan total panjang 561 km yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Sedangkan tahun 2019, WTR berhasil meraih prestasi dengan kepemilikan 18 ruas tol dengan total panjang hingga 1.018 km.
Sementara itu, saat ini WTR menjadi pemilik saham mayoritas atas enam ruas tol, yakni jalan tol Pemalang-Batang sepanjang 39,20 km, Pasuruan-Probolinggo sepanjang 43,75 km, Ciawi-Sukabumi dengan panjang 54 km, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu dengan panjang 16,78 km, tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar sepanjang 38,29 km, dan jalan tol Kayuagung-Palembang-Betung dengan panjang 111,69 km.
Selain itu, WTR juga memiliki saham minoritas di empat ruas tol yaitu Jalan Tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 26,18 km, Depok-Antasari sepanjang 27,95 km, Cileunyi-Sumedang-Dawuan sepanjang 60,10 km, dan Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat yang memiliki panjang 143,25 km.
Ke depan, ia berharap WTR fokus dalam merealisasikan aksi korporasi serta mempercepat penyelesaian konstruksi ruas-ruas tol yang sedang dibangun.
"Ini sejalan dengan misi WTR dalam membangun ruas-ruas tol yang terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Sumatera," katanya.