Solo (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menyebut Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka menginspirasi anak muda atau kalangan milenial terjun ke dunia politik.
"Saya melihat ini kan tipe kalangan milenial yang mengambil pilihan untuk terjun ke dunia politik, ini harus menjadi tren ya," kata Aria Bima usai kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Solo, Minggu.
Ia mengatakan Gibran tidak hanya dilihat sebagai sosok milenial dari PDI Perjuangan tetapi keberhasilannya masuk ke dunia politik, termasuk Kaesang Pangarep (Adik Gibran,red.) bisa memberikan inspirasi untuk kalangan milenial lainnya.
"Karena di era Indonesia emas tahun 2030 sangat ditentukan sejauh mana kalangan politisi ini mampu berperan di dalam mewujudkan hal-hal yang menyangkut substansi tidak hanya demokrasi yang elektoral tetapi demokrasi yang substansial," katanya.
Ia menilai upaya tersebut untuk mengurangi persepsi buruk dari kalangan milenial terhadap dunia politik.
"Bahkan tingkat kepercayaan publik kepada kalangan politisi terutama yang di legislatif itu sampai pada titik nadir, hanya nomor dua dari bawah," katanya.
Sementara itu, ia melihat banyak tokoh nasional datang ke Solo, termasuk politisi lintas partai untuk bertemu dengan Gibran merupakan nilai positif.
"Itu akan mampu mengoptimalkan tingkat kompetensi profesionalitas dia. Sangat bagus kalau dia diberi peran politik," katanya.
Ia sendiri yang awalnya merasa ragu dengan Gibran beralih menjadi optimistis setelah melihat langkah politiknya tersebut saat direkomendasikan sebagai calon Wali Kota Surakarta.
"Setelah direkomendasikan partai dan cara kampanyenya pun sudah smart (cerdas), sudah wise (bijaksana) gitu ya. Lebih menunjukkan keinginannya untuk menjadi seorang wali kota. Itu saya melihat ada sesuatu yang cukup berbeda," katanya.
Ia berharap ke depan semakin banyak politisi muda dengan tetap membawa gaya khas anak muda.
"Saya berharap akan muncul tokoh-tokoh lain. Silakan anak politisi yang sudah berhasil tapi cara me-leverage (meningkatkan kemampuan) posisinya itu harus khas original anak-anak milenial," katanya.
"Saya melihat ini kan tipe kalangan milenial yang mengambil pilihan untuk terjun ke dunia politik, ini harus menjadi tren ya," kata Aria Bima usai kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Solo, Minggu.
Ia mengatakan Gibran tidak hanya dilihat sebagai sosok milenial dari PDI Perjuangan tetapi keberhasilannya masuk ke dunia politik, termasuk Kaesang Pangarep (Adik Gibran,red.) bisa memberikan inspirasi untuk kalangan milenial lainnya.
"Karena di era Indonesia emas tahun 2030 sangat ditentukan sejauh mana kalangan politisi ini mampu berperan di dalam mewujudkan hal-hal yang menyangkut substansi tidak hanya demokrasi yang elektoral tetapi demokrasi yang substansial," katanya.
Ia menilai upaya tersebut untuk mengurangi persepsi buruk dari kalangan milenial terhadap dunia politik.
"Bahkan tingkat kepercayaan publik kepada kalangan politisi terutama yang di legislatif itu sampai pada titik nadir, hanya nomor dua dari bawah," katanya.
Sementara itu, ia melihat banyak tokoh nasional datang ke Solo, termasuk politisi lintas partai untuk bertemu dengan Gibran merupakan nilai positif.
"Itu akan mampu mengoptimalkan tingkat kompetensi profesionalitas dia. Sangat bagus kalau dia diberi peran politik," katanya.
Ia sendiri yang awalnya merasa ragu dengan Gibran beralih menjadi optimistis setelah melihat langkah politiknya tersebut saat direkomendasikan sebagai calon Wali Kota Surakarta.
"Setelah direkomendasikan partai dan cara kampanyenya pun sudah smart (cerdas), sudah wise (bijaksana) gitu ya. Lebih menunjukkan keinginannya untuk menjadi seorang wali kota. Itu saya melihat ada sesuatu yang cukup berbeda," katanya.
Ia berharap ke depan semakin banyak politisi muda dengan tetap membawa gaya khas anak muda.
"Saya berharap akan muncul tokoh-tokoh lain. Silakan anak politisi yang sudah berhasil tapi cara me-leverage (meningkatkan kemampuan) posisinya itu harus khas original anak-anak milenial," katanya.