Semarang (ANTARA) - Kepala Kelompok Staff Ahli Pangdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Joko Triyanto mengingatkan bahwa bentuk penjajahan sekarang ini bukan lagi melalui invasi militer, namun dalam bentuk lain yang tidak disadari masyarakat.
"Penguasaan di era ini bukan lagi bersifat invasi militer, namun dalam bentuk ekonomi, pengetahuan, budaya, dan lain-lain. Tanpa disadari itu sudah menjajah saat ini, itulah yang kita hadapi," katanya, dalam penyataan tertulis yang diterima di Semarang, Minggu.
Hal tersebut disampaikan Joko Triyanto mewakili Pangdam IV/Diponegoro Semarang pada kuliah umum bertema "Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda" di Universitas Semarang (USM), Sabtu (25/2).
Dengan melimpah-nya kekayaan yang ada, kata dia, Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan bagi negara lain. Karena itu, rakyat, termasuk mahasiswa harus lebih menyayangi dan mencintai Indonesia.
Menurut dia, Indonesia merupakan rumah bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berkarya. Segala kegiatan ilmu pengetahuan teknologi dan budaya harus berorientasi kembali ke Indonesia meskipun berkarya di luar negeri.
"Perjuangan bangsa ini ada pada kita sendiri. Negara ini adalah milik kita, jangan bangsa kita dijajah seperti dulu," ujarnya.
Joko mengharapkan mahasiswa mampu mewujudkan bela negara meski dalam bentuk yang sederhana, dengan belajar, loyal terhadap negara, jujur dan bertanggung jawab dalam menuntut ilmu.
"Itu sudah wujud dari bela negara dan cinta Tanah Air, 'output' dari ilmu yang didapat harus diimplementasikan dalam membangun negara ini," imbuhnya.
Sementara itu, Rektor USM Dr. Supari mengimbau mahasiswa agar lebih memacu diri dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi tersebut sehingga menjadi insan unggul, profes-sional, dan berkeindonesiaan.
"Sarana dan prasarana kampus yang lengkap tidak banyak artinya jika tidak digunakan dengan baik, karena itu kami berharap para mahasiswa mengeksploitasi pengetahuan tidak hanya di ruang kelas," katanya.
"Sehingga menjadikan kampus ini kawah candradimuka, nyaman dan membuat hari-hari yang ada di USM menjadi produktif dan menyenangkan," tambahnya.
"Penguasaan di era ini bukan lagi bersifat invasi militer, namun dalam bentuk ekonomi, pengetahuan, budaya, dan lain-lain. Tanpa disadari itu sudah menjajah saat ini, itulah yang kita hadapi," katanya, dalam penyataan tertulis yang diterima di Semarang, Minggu.
Hal tersebut disampaikan Joko Triyanto mewakili Pangdam IV/Diponegoro Semarang pada kuliah umum bertema "Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda" di Universitas Semarang (USM), Sabtu (25/2).
Dengan melimpah-nya kekayaan yang ada, kata dia, Indonesia merupakan pasar yang menjanjikan bagi negara lain. Karena itu, rakyat, termasuk mahasiswa harus lebih menyayangi dan mencintai Indonesia.
Menurut dia, Indonesia merupakan rumah bagi seluruh rakyat Indonesia untuk berkarya. Segala kegiatan ilmu pengetahuan teknologi dan budaya harus berorientasi kembali ke Indonesia meskipun berkarya di luar negeri.
"Perjuangan bangsa ini ada pada kita sendiri. Negara ini adalah milik kita, jangan bangsa kita dijajah seperti dulu," ujarnya.
Joko mengharapkan mahasiswa mampu mewujudkan bela negara meski dalam bentuk yang sederhana, dengan belajar, loyal terhadap negara, jujur dan bertanggung jawab dalam menuntut ilmu.
"Itu sudah wujud dari bela negara dan cinta Tanah Air, 'output' dari ilmu yang didapat harus diimplementasikan dalam membangun negara ini," imbuhnya.
Sementara itu, Rektor USM Dr. Supari mengimbau mahasiswa agar lebih memacu diri dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi tersebut sehingga menjadi insan unggul, profes-sional, dan berkeindonesiaan.
"Sarana dan prasarana kampus yang lengkap tidak banyak artinya jika tidak digunakan dengan baik, karena itu kami berharap para mahasiswa mengeksploitasi pengetahuan tidak hanya di ruang kelas," katanya.
"Sehingga menjadikan kampus ini kawah candradimuka, nyaman dan membuat hari-hari yang ada di USM menjadi produktif dan menyenangkan," tambahnya.