Semarang (ANTARA) - PT KAI Daerah Operasi 4 Semarang menangani 109 kasus barang tertinggal di area stasiun maupun kereta api yang terjadi sepanjang tahun 2022.
Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko dalam siaran pers di Semarang, Kamis, mengatakan dari jumlah sebanyak itu, 99 barang yang tertinggal sudah dikembalikan kepada pemiliknya.
Menurut dia, tingginya jumlah kasus barang tertinggal tersebut tidak lepas dari meningkatnya volume penumpang angkutan ini pada 2022.
"Beberapa jenis barang yang tertinggal tersebut antara lain laptop, perhiasan, telepon seluler, tas, jaket, dompet hingga helm," katanya.
Menurut dia, petugas KAI selalu melakukan pemeriksaan secara berkala di area ruang tunggu maupun di dalam kereta.
Ia menjelaskan jika petugas mendapati ada barang milik penumpang yang tertinggal maka akan langsung diumumkan melalui pengeras suara.
"Jika tidak ada yang mengambil setelah diumumkan maka akan dimasukkan dalam data sistem 'lost and found' milik KAI," katanya.
Ia menambahkan seluruh barang bawaan penumpang menjadi tanggung jawab masing-masing pelanggan.
Namun, lanjut dia, untuk memaksimalkan layanan kepada penumpang, maka KAI memaksimalkan petugas keamanan agar selalu berupaya mengamankan barang bawaan yang tertinggal.
Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko dalam siaran pers di Semarang, Kamis, mengatakan dari jumlah sebanyak itu, 99 barang yang tertinggal sudah dikembalikan kepada pemiliknya.
Menurut dia, tingginya jumlah kasus barang tertinggal tersebut tidak lepas dari meningkatnya volume penumpang angkutan ini pada 2022.
"Beberapa jenis barang yang tertinggal tersebut antara lain laptop, perhiasan, telepon seluler, tas, jaket, dompet hingga helm," katanya.
Menurut dia, petugas KAI selalu melakukan pemeriksaan secara berkala di area ruang tunggu maupun di dalam kereta.
Ia menjelaskan jika petugas mendapati ada barang milik penumpang yang tertinggal maka akan langsung diumumkan melalui pengeras suara.
"Jika tidak ada yang mengambil setelah diumumkan maka akan dimasukkan dalam data sistem 'lost and found' milik KAI," katanya.
Ia menambahkan seluruh barang bawaan penumpang menjadi tanggung jawab masing-masing pelanggan.
Namun, lanjut dia, untuk memaksimalkan layanan kepada penumpang, maka KAI memaksimalkan petugas keamanan agar selalu berupaya mengamankan barang bawaan yang tertinggal.