Solo (ANTARA) - Tingalan Dalem Jumenengan ke-19 SISKS Paku Buwono (PB) XIII yang diselenggarakan di Dalem Ageng Probosuyasa menjadi kesempatan tamu mengunjungi Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Salah satu tamu Nita Puspo Wardoyo usai acara jumenengan di Solo, Kamis mengatakan merasa beruntung bisa diundang dalam acara tersebut.
"Ini baru pertama kali saya ke sini, saya terkesan karena tradisi Indonesia," kata istri pengusaha Puspo Wardoyo tersebut.
Ia berharap ke depan Keraton Surakarta bisa menjadi destinasi wisata yang lebih baik sehingga makin menarik para wisatawan lokal maupun internasional.
"Semoga bisa jadi destinasi wisata ke depannya, sehingga Kota Solo namanya lebih besar," katanya.
Sementara itu, salah satu putra Paku Buwono XII KGPHA Dipokusumo mengatakan untuk menjadi tujuan wisata, keraton harus tertata.
"Ada empat yang akan dibangun, fisiknya, bendanya karena keraton adalah bangunan cagar budaya, tata cara upacara, dan sumber daya manusia," katanya.
Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan Keraton Surakarta tetap bisa menjawab tantangan zaman.
"Keraton kan diciptakan juga untuk pariwisata, sekarang ada pariwisata. (Permasalahannya, red.) bisa bermanfaat nggak untuk pariwisata, untuk keraton yang mberhaki (memberikan berkah, red.)," katanya.
Ia mengatakan pariwisata keraton berbeda dengan objek wisata yang lain, di mana ada yang bersifat profit dan ada yang bersifat manfaat.
"Jumenengan ini konsepnya benefit (manfaat) sejauh ini bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Putra lain PB XII KGPH Benowo senang dengan pelaksanaan jumenengan kali ini.
"Luar biasa peringatan jumenengan dalem ke-19 hari ini, di luar dugaan. Ternyata yang datang dari pejabat banyak, kerabat banyak, pengusaha, Mangkunegara juga hadir, abdi dalem hampir seluruh wilayah juga ada," katanya.
Ia mengatakan berkumpulnya banyak orang tersebut pertanda luar biasa. Ia juga berharap agar pemerintah segera merevitalisasi Keraton Surakarta.
"Agar pemerintah segera memikirkan karena banyak bagian keraton yang sudah rusak," katanya.***3***
Baca juga: Bedhaya Ketawang, momen sakral Tingalan Jumenengan Keraton Surakarta
Salah satu tamu Nita Puspo Wardoyo usai acara jumenengan di Solo, Kamis mengatakan merasa beruntung bisa diundang dalam acara tersebut.
"Ini baru pertama kali saya ke sini, saya terkesan karena tradisi Indonesia," kata istri pengusaha Puspo Wardoyo tersebut.
Ia berharap ke depan Keraton Surakarta bisa menjadi destinasi wisata yang lebih baik sehingga makin menarik para wisatawan lokal maupun internasional.
"Semoga bisa jadi destinasi wisata ke depannya, sehingga Kota Solo namanya lebih besar," katanya.
Sementara itu, salah satu putra Paku Buwono XII KGPHA Dipokusumo mengatakan untuk menjadi tujuan wisata, keraton harus tertata.
"Ada empat yang akan dibangun, fisiknya, bendanya karena keraton adalah bangunan cagar budaya, tata cara upacara, dan sumber daya manusia," katanya.
Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan Keraton Surakarta tetap bisa menjawab tantangan zaman.
"Keraton kan diciptakan juga untuk pariwisata, sekarang ada pariwisata. (Permasalahannya, red.) bisa bermanfaat nggak untuk pariwisata, untuk keraton yang mberhaki (memberikan berkah, red.)," katanya.
Ia mengatakan pariwisata keraton berbeda dengan objek wisata yang lain, di mana ada yang bersifat profit dan ada yang bersifat manfaat.
"Jumenengan ini konsepnya benefit (manfaat) sejauh ini bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Putra lain PB XII KGPH Benowo senang dengan pelaksanaan jumenengan kali ini.
"Luar biasa peringatan jumenengan dalem ke-19 hari ini, di luar dugaan. Ternyata yang datang dari pejabat banyak, kerabat banyak, pengusaha, Mangkunegara juga hadir, abdi dalem hampir seluruh wilayah juga ada," katanya.
Ia mengatakan berkumpulnya banyak orang tersebut pertanda luar biasa. Ia juga berharap agar pemerintah segera merevitalisasi Keraton Surakarta.
"Agar pemerintah segera memikirkan karena banyak bagian keraton yang sudah rusak," katanya.***3***
Baca juga: Bedhaya Ketawang, momen sakral Tingalan Jumenengan Keraton Surakarta