Magelang (ANTARA) - Sebanyak 200 pelari ultra 100 kilometer dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti "Run Againt Cancer (RAC)" di Magelang untuk menggalang dana bagi penderita kanker.
Ketua Panitia RAC Budi Setiawan di Magelang, Sabtu, mengatakan para pelari melakukan start di Gunung Tidar Kota Magelang dan akan berlari 100 meter dengan finis di Kelenteng Sam Poo Kong Semarang.
Rute lari untuk donasi kanker tersebut melalui wilayah Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Kota Semarang.
Ia menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin) Cabang Semarang. Perhimpunan dokter-dokter penyakit dalam yang konsentrasi untuk melakukan terapi kanker merasa prihatin ternyata kejadian kanker itu tinggi sekali.
"Sebenarnya kanker itu penyakit yang bisa dicegah, minimal dihindari. Kanker bisa ditangani dengan baik kalau ditemukan pada stadium awal, sayangnya masyarakat Indonesia itu datang ke tempat kami sudah ada di dalam stadium lanjut, sehingga penanganannya sudah rumit," katanya.
Menurut dia kegiatan tersebut bertujuan mengedukasi masyarakat agar paham bahwa dengan aktivitas fisik, salah satunya lari itu sebenarnya bisa menurunkan faktor risiko untuk terjadinya kanker.
"Jadi faktor risiko kanker itu misalnya aktivitas fisik kurang, kegemukan, kemudian makan makanan yang tidak sehat, merokok, itu yang bisa di hindari, tetapi kalau usia, jenis kelamin, itu memang sudah tidak bisa dihindari," katanya.
Ia menyampaikan untuk tahun ini RAC selain untuk edukasi menyehatkan masyarakat juga untuk donasi rumah singgah Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Koordinator Semarang.
"Ini adalah salah satu langkah untuk donasi dan banyak pelari ultra ini yang bisa mendonasikan, setelah ikut lari ini, dia bercerita apa yang dia ingin capai dengan lari 100 km itu bisa berdonasi untuk rumah singgah sehingga banyak yang berdonasi," katanya.
Ia menyebutkan dalam kegiatan ini total sudah ada 2.500 peserta, tetapi yang ultra run ini hanya 200 peserta, yang lainnya di 10 K dan 5 K di Kota Semarang sekitar 2.300 peserta.
"Donasi yang terkumpul sampai hari ini sekitar Rp805 juta, memang mempunyai efek yang luar biasa, mudah-mudahan acara ini dapat bermanfaat untuk sesama," katanya.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menyampaikan lari untuk donasi itu keren sekali, pelari datang dari berbagai daerah dan paling jauh dari Lombok.
"Mudah-mudahan acara ini tidak sekali, tahun depan di sini lagi. Saya gembira sekali bahwa RAC ini diadakan di Kota Magelang dan dihadiri oleh banyak pahlawan kemanusiaan, yang mereka lari untuk donasi," katanya.
Menurut dia melalui kegiatan ini bisa untuk belajar bahwa melalui hobi pun bisa untuk donasi.
"Melalui kegiatan ini juga membawa Kota Magelang semakin dikenal bahwa kita ini memang kota donasi. Kegiatan ini juga membangkitkan wisata di Kota Magelang," katanya.
Ketua Panitia RAC Budi Setiawan di Magelang, Sabtu, mengatakan para pelari melakukan start di Gunung Tidar Kota Magelang dan akan berlari 100 meter dengan finis di Kelenteng Sam Poo Kong Semarang.
Rute lari untuk donasi kanker tersebut melalui wilayah Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Kota Semarang.
Ia menyampaikan kegiatan ini diselenggarakan Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin) Cabang Semarang. Perhimpunan dokter-dokter penyakit dalam yang konsentrasi untuk melakukan terapi kanker merasa prihatin ternyata kejadian kanker itu tinggi sekali.
"Sebenarnya kanker itu penyakit yang bisa dicegah, minimal dihindari. Kanker bisa ditangani dengan baik kalau ditemukan pada stadium awal, sayangnya masyarakat Indonesia itu datang ke tempat kami sudah ada di dalam stadium lanjut, sehingga penanganannya sudah rumit," katanya.
Menurut dia kegiatan tersebut bertujuan mengedukasi masyarakat agar paham bahwa dengan aktivitas fisik, salah satunya lari itu sebenarnya bisa menurunkan faktor risiko untuk terjadinya kanker.
"Jadi faktor risiko kanker itu misalnya aktivitas fisik kurang, kegemukan, kemudian makan makanan yang tidak sehat, merokok, itu yang bisa di hindari, tetapi kalau usia, jenis kelamin, itu memang sudah tidak bisa dihindari," katanya.
Ia menyampaikan untuk tahun ini RAC selain untuk edukasi menyehatkan masyarakat juga untuk donasi rumah singgah Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Koordinator Semarang.
"Ini adalah salah satu langkah untuk donasi dan banyak pelari ultra ini yang bisa mendonasikan, setelah ikut lari ini, dia bercerita apa yang dia ingin capai dengan lari 100 km itu bisa berdonasi untuk rumah singgah sehingga banyak yang berdonasi," katanya.
Ia menyebutkan dalam kegiatan ini total sudah ada 2.500 peserta, tetapi yang ultra run ini hanya 200 peserta, yang lainnya di 10 K dan 5 K di Kota Semarang sekitar 2.300 peserta.
"Donasi yang terkumpul sampai hari ini sekitar Rp805 juta, memang mempunyai efek yang luar biasa, mudah-mudahan acara ini dapat bermanfaat untuk sesama," katanya.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menyampaikan lari untuk donasi itu keren sekali, pelari datang dari berbagai daerah dan paling jauh dari Lombok.
"Mudah-mudahan acara ini tidak sekali, tahun depan di sini lagi. Saya gembira sekali bahwa RAC ini diadakan di Kota Magelang dan dihadiri oleh banyak pahlawan kemanusiaan, yang mereka lari untuk donasi," katanya.
Menurut dia melalui kegiatan ini bisa untuk belajar bahwa melalui hobi pun bisa untuk donasi.
"Melalui kegiatan ini juga membawa Kota Magelang semakin dikenal bahwa kita ini memang kota donasi. Kegiatan ini juga membangkitkan wisata di Kota Magelang," katanya.