Magelang, Jateng (ANTARA) - Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengharapkan keberadaan IKM Center di Kelurahan Magersari, Kota Magelang, Jawa Tengah, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya warga kelurahan.
"Banyak pelaku UMKM di wilayah tersebut belum terakomodasi, maka IKM Center diharapkan menjadi wadah bagi mereka untuk promosi sehingga usahanya berkembang," katanya di Magelang, Jateng, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut pada peresmian proyek pembangunan tahun anggaran 2022 sekaligus peluncuran IKM Center.
"Masyarakat sekitarnya harus semakin meningkat ekonominya, khususnya warga Magersari. Banyak pedagang di sini yang belum tertampung," kata Aziz.
Menurut dia, hasil pembangunan termasuk IKM Center juga harus meningkatkan rasa toleransi antarmasyarakat. Toleransi tidak hanya di tempat ibadah, tapi juga di tempat kerja. Masyarakat Kota Magelang harus setara, tidak ada kaya dan miskin dan sebagainya.
Ia menyampaikan Pemkot Magelang telah menyelesaikan sejumlah program dan proyek pembangunan baik fisik maupun nonfisik selama tahun anggaran 2022. Di awal tahun 2023, pembangunan tersebut diresmikan dan bisa langsung dimanfaatkan untuk kepentingan serta kesejahteraan masyarakat.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono menjelaskan peresmian pembangunan tahun anggaran 2022 dan peluncuran IKM Center Kota Magelang ini merupakan upaya Pemkot Magelang menyebarluaskan informasi hasil-hasil pembangunan di Kota Magelang dan pencanangan dimulainya pemanfaatan hasil-hasil kegiatan tahun anggaran 2022.
Joko menyebutkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Magelang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, bahkan saat pandemi COVID-19. Sesuai data dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), PAD Kota Magelang masuk ranking ke-8 dari APBD kota se-Indonesia. Hal ini merupakan prestasi membanggakan bagi Kota Magelang.
Pada 2018 PAD Kota Magelang mencapai Rp247,964 miliar, 2019 Rp273.582 miliar, 2020 Rp290.756 miliar, 2021 Rp319.352 miliar, dan 2022 Rp376,148 miliar. Artinya, selama lima tahun terakhir, PAD mengalami kenaikan sebesar Rp128,184 miliar atau 51,69 persen.
"Dengan adanya kenaikan PAD tersebut selanjutnya dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk program dan kegiatan pembangunan. Program dan kegiatan pembangunan Kota Magelang saat ini fokus pada sembilan program unggulan di mana anggaran harus benar-benar menyentuh sampai ke masyarakat," katanya.
Adapun sembilan program unggulan Pemkot Magelang, yakni Progamis (Program Magelang Agamis), Magesty (Magelang Smart City), Magelang Cantik (Cinta Organik), Njawani (Jaga Warga Dari Pandemi), JSAS (Jemput Sakit Antar Sehat), Balai Belajar, Rodanya Mas Bagia (Program Pemberdayaan Masyarakat Maju Sehat dan Bahagia), Magelang Keren (Kelurahan Entrepreneurship Center), dan Ngopi Bareng Pak Wali.
"Banyak pelaku UMKM di wilayah tersebut belum terakomodasi, maka IKM Center diharapkan menjadi wadah bagi mereka untuk promosi sehingga usahanya berkembang," katanya di Magelang, Jateng, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut pada peresmian proyek pembangunan tahun anggaran 2022 sekaligus peluncuran IKM Center.
"Masyarakat sekitarnya harus semakin meningkat ekonominya, khususnya warga Magersari. Banyak pedagang di sini yang belum tertampung," kata Aziz.
Menurut dia, hasil pembangunan termasuk IKM Center juga harus meningkatkan rasa toleransi antarmasyarakat. Toleransi tidak hanya di tempat ibadah, tapi juga di tempat kerja. Masyarakat Kota Magelang harus setara, tidak ada kaya dan miskin dan sebagainya.
Ia menyampaikan Pemkot Magelang telah menyelesaikan sejumlah program dan proyek pembangunan baik fisik maupun nonfisik selama tahun anggaran 2022. Di awal tahun 2023, pembangunan tersebut diresmikan dan bisa langsung dimanfaatkan untuk kepentingan serta kesejahteraan masyarakat.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono menjelaskan peresmian pembangunan tahun anggaran 2022 dan peluncuran IKM Center Kota Magelang ini merupakan upaya Pemkot Magelang menyebarluaskan informasi hasil-hasil pembangunan di Kota Magelang dan pencanangan dimulainya pemanfaatan hasil-hasil kegiatan tahun anggaran 2022.
Joko menyebutkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Magelang dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, bahkan saat pandemi COVID-19. Sesuai data dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), PAD Kota Magelang masuk ranking ke-8 dari APBD kota se-Indonesia. Hal ini merupakan prestasi membanggakan bagi Kota Magelang.
Pada 2018 PAD Kota Magelang mencapai Rp247,964 miliar, 2019 Rp273.582 miliar, 2020 Rp290.756 miliar, 2021 Rp319.352 miliar, dan 2022 Rp376,148 miliar. Artinya, selama lima tahun terakhir, PAD mengalami kenaikan sebesar Rp128,184 miliar atau 51,69 persen.
"Dengan adanya kenaikan PAD tersebut selanjutnya dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk program dan kegiatan pembangunan. Program dan kegiatan pembangunan Kota Magelang saat ini fokus pada sembilan program unggulan di mana anggaran harus benar-benar menyentuh sampai ke masyarakat," katanya.
Adapun sembilan program unggulan Pemkot Magelang, yakni Progamis (Program Magelang Agamis), Magesty (Magelang Smart City), Magelang Cantik (Cinta Organik), Njawani (Jaga Warga Dari Pandemi), JSAS (Jemput Sakit Antar Sehat), Balai Belajar, Rodanya Mas Bagia (Program Pemberdayaan Masyarakat Maju Sehat dan Bahagia), Magelang Keren (Kelurahan Entrepreneurship Center), dan Ngopi Bareng Pak Wali.