Sukoharjo (ANTARA) - Klinik Gigigo yang berlokasi di kawasan Pabelan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo ingin memudahkan akses masyarakat untuk perawatan gigi yang selama ini dianggap terlalu mahal oleh sebagian orang. 

Pendiri Klinik Gigi Gigigo Dental Care Rohmad Nur Cahyo pada pembukaan klinik di Kabupaten Sukoharjo, Senin mengatakan saat ini pasien yang datang di klinik tersebut mulai dari mahasiswa hingga pemulung.

Menurut pria yang akrab disapa Ryo ini, salah satu pasien yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung tersebut tertarik melakukan perawatan pembersihan plak dan karang gigi atau scaling

"Saat ditanya pasien itu mengaku sering melihat video proses scaling gigi di YouTube. Setelah tabungannya dirasa cukup, pasien itu datang ke klinik untuk treatment scaling," katanya.

Kasus tersebut merupakan gambaran bahwa saat ini kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi sudah cukup tinggi. 

Buktinya, dalam lima bulan terakhir Klinik Gigigo sudah melayani lebih dari 1.000 pasien. Jumlah tersebut mencakup pasien dari berbagai kalangan, artinya di era sekarang ini perawatan gigi sudah mulai dijangkau masyarakat luas.

"Usai pandemi COVID-19 ini memang sudah banyak masyarakat yang mulai teredukasi soal kesehatan gigi. Banyak informasi yang diterima masyarakat melalui media sosial membuat mereka mulai sadar pentingnya perawatan gigi. Kami ingin merespon momentum ini dengan memberikan layanan perawatan gigi yang terjangkau," katanya.

Pada kesempatan yang sama, istri Ryo sekaligus pemilik klinik gigi Gigigo Dental Care Monica Ekania Ghaisani mengatakan untuk memudahkan masyarakat klinik tersebut menerima berbagai sistem pembayaran nontunai, mulai dari sistem cicilan hingga barter. 

"Jadi ada pasien kami yang menjadi model promosi klinik. Treatment-nya gratis. Ada juga pasien kami dari adik-adik yatim, bayarnya kami hanya minta doa biar kliniknya jadi berkah," katanya.

Dalam menghadapi pasien, pihaknya mengedepankan perawatan yang humanis. 

"Khusus pasien anak, saat treatment kami pakai kostum yang lucu agar mereka tidak takut," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024