Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah memetakan peluang investasi untuk menguatkan fungsi kawasan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan daya saing daerah.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono dalam keterangan pers Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang di Magelang, Senin, menyebut dua peluang investasi yang ditawarkan kepada pemodal, yakni aset pemkot dan lahan pihak swasta.
Untuk lahan yang dikuasai pemkot, katanya, utamanya kawasan-kawasan strategis Kota Magelang yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Kota (RTRK) Magelang.
Ia menjelaskan implementasi kebijakan penetapan kawasan strategis tersebut, selain penting bagi pengembangan kawasan juga meningkatkan fungsi kawasan.
"Yang diharapkan ke depan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing kota," katanya pada acara Ngopi Bareng Pengusaha di Aula Borobudur International Golf Magelang.
Ia menjelaskan apabila investasi itu dengan memanfaatkan aset Pemkot Magelang maka pelaksanaannya mutlak sesuai dengan Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemanfaatan Barang Milik Daerah.
Ia menjelaskan tentang investasi di lahan pihak swasta yang juga salah satu andalan menjaga bertumbuhan ekonomi daerah setempat, namun tetap harus memperhatikan Perda RTRK Magelang.
"Jenis kegiatan yang akan dikembangkan harus tetap memperhatikan peruntukan kegiatan sesuai Perda Rencana Tata Ruang Kota Magelang," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Magelang Indah Dwiantari menjelaskan tentang RPJMD 2021-2026 bahwa investasi untuk menaikkan dan menjaga pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,5 persen per tahun, dengan target pertumbuhan investasi 16 persen per tahun.
Target pertumbuhan investasi pada 2022 mencapai Rp 676,78 miliar atau tumbuh 16 persen daripada 2021 (Rp583,43 miliar). Realisasinya Rp823,51 miliar atau tumbuh 41,15 persen. Sebaran proyek investasi di daerah itu, meliputi Magelang Utara (29,1 persen), Magelang Tengah (31,3), dan Magelang Selatan (38,6).
Dia menjelaskan peningkatan investasi di daerah itu untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan pengurangan pengangguran.
Demikian juga, katanya, investasi swasta untuk mencapai target peningkatan investasi. Target investasi Kota Magelang pada 2023, yakni Rp 955,27 miliar atau tumbuh 16 persen.
Ia mengatakan strategi peningkatan investasi meliputi fasilitas pelayanan, kebijakan proinvestasi, kolaborasi atau koordinasi dengan OPD atau instansi terkait dan kemitraan dengan pihak ketiga, promosi investasi dan transformasi digital.
Kota Magelang memiliki kawasan strategis pengembangan investasi, antara lain kawasan Sidotopo, Sport Center, Kebonpolo, alun-alun, Taman Kyai Langgeng, Shopping Center, Kebun Raya Gunung Tidar, dan kawasan Soekarno-Hatta.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan pemkot memberikan perhatian terkait dengan upaya membuka peluang usaha dan menjaga iklim investasi, di antaranya menjaga situasi kondusif dan toleransi antargolongan di wilayah ini.
"Kita betul-betul 'concern' (perhatian), sejak pemasangan lampion, Gapura Bhineka Tunggal Ika, ini harus dipertahankan. Budaya itu keberagaman di Kota Magelang. Ini akan didorong terus. Tanpa 'event' (kegiatan) Kota Magelang akan gagal. Kota Magelang punya anugerah demografis, inilah tempat transaksi, ini harus dikembangkan jadi kota jasa. Festival Pecinan dikemas jadi tujuan masyarakat luar daerah, bahkan bagi Indonesia. Kita harus sengkuyung, jangan ada prasangka buruk," katanya.
Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono dalam keterangan pers Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang di Magelang, Senin, menyebut dua peluang investasi yang ditawarkan kepada pemodal, yakni aset pemkot dan lahan pihak swasta.
Untuk lahan yang dikuasai pemkot, katanya, utamanya kawasan-kawasan strategis Kota Magelang yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Kota (RTRK) Magelang.
Ia menjelaskan implementasi kebijakan penetapan kawasan strategis tersebut, selain penting bagi pengembangan kawasan juga meningkatkan fungsi kawasan.
"Yang diharapkan ke depan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing kota," katanya pada acara Ngopi Bareng Pengusaha di Aula Borobudur International Golf Magelang.
Ia menjelaskan apabila investasi itu dengan memanfaatkan aset Pemkot Magelang maka pelaksanaannya mutlak sesuai dengan Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemanfaatan Barang Milik Daerah.
Ia menjelaskan tentang investasi di lahan pihak swasta yang juga salah satu andalan menjaga bertumbuhan ekonomi daerah setempat, namun tetap harus memperhatikan Perda RTRK Magelang.
"Jenis kegiatan yang akan dikembangkan harus tetap memperhatikan peruntukan kegiatan sesuai Perda Rencana Tata Ruang Kota Magelang," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Magelang Indah Dwiantari menjelaskan tentang RPJMD 2021-2026 bahwa investasi untuk menaikkan dan menjaga pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,5 persen per tahun, dengan target pertumbuhan investasi 16 persen per tahun.
Target pertumbuhan investasi pada 2022 mencapai Rp 676,78 miliar atau tumbuh 16 persen daripada 2021 (Rp583,43 miliar). Realisasinya Rp823,51 miliar atau tumbuh 41,15 persen. Sebaran proyek investasi di daerah itu, meliputi Magelang Utara (29,1 persen), Magelang Tengah (31,3), dan Magelang Selatan (38,6).
Dia menjelaskan peningkatan investasi di daerah itu untuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan pengurangan pengangguran.
Demikian juga, katanya, investasi swasta untuk mencapai target peningkatan investasi. Target investasi Kota Magelang pada 2023, yakni Rp 955,27 miliar atau tumbuh 16 persen.
Ia mengatakan strategi peningkatan investasi meliputi fasilitas pelayanan, kebijakan proinvestasi, kolaborasi atau koordinasi dengan OPD atau instansi terkait dan kemitraan dengan pihak ketiga, promosi investasi dan transformasi digital.
Kota Magelang memiliki kawasan strategis pengembangan investasi, antara lain kawasan Sidotopo, Sport Center, Kebonpolo, alun-alun, Taman Kyai Langgeng, Shopping Center, Kebun Raya Gunung Tidar, dan kawasan Soekarno-Hatta.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan pemkot memberikan perhatian terkait dengan upaya membuka peluang usaha dan menjaga iklim investasi, di antaranya menjaga situasi kondusif dan toleransi antargolongan di wilayah ini.
"Kita betul-betul 'concern' (perhatian), sejak pemasangan lampion, Gapura Bhineka Tunggal Ika, ini harus dipertahankan. Budaya itu keberagaman di Kota Magelang. Ini akan didorong terus. Tanpa 'event' (kegiatan) Kota Magelang akan gagal. Kota Magelang punya anugerah demografis, inilah tempat transaksi, ini harus dikembangkan jadi kota jasa. Festival Pecinan dikemas jadi tujuan masyarakat luar daerah, bahkan bagi Indonesia. Kita harus sengkuyung, jangan ada prasangka buruk," katanya.