Jepara (ANTARA) - Suplai energi listrik untuk masyarakat di Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, normal kembali setelah PT PLN berhasil memperbaiki kerusakan mesin degenerator.
"Alhamdulillah listrik kembali menyala setelah sempat padam pada 31 Desember 2022 atau bertepatan dengan pergantian Tahun Baru 2023," kata Camat Karimunjawa Muslikin di Jepara, Senin.
Keesokan harinya, kata dia, sudah menyala kembali. Sedangkan pasokan BBM untuk pembangkit listrik di Karimunjawa juga dipastikan tersedia aman.
Nibros, salah seorang warga Jepara yang kebetulan berada di Pulau Kemujan, Karimunjawa mengakui ikut merasakan dampak listrik mati.
Hanya saja, kata dia, tempat penginapannya sudah mempersiapkan diri ketika terjadi listrik padam, sehingga disediakan aki untuk menghidupkan lampu penerangan.
Listrik kembali menyala, kata dia, pada Minggu (1/1) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Jasmar, warga Karimunjawa lainnya juga membenarkan listrik sudah menyala kembali sejak Minggu (1/1) malam, sehingga aktivitas di rumah kembali normal karena peralatan elektronik warga bisa digunakan kembali.
Ia mengakui ketergantungan warga terhadap listrik sangat tinggi, sehingga begitu padam warga termasuk dirinya juga kesulitan mencari alternatif suplai energi.
"Generator set (Genset) memang tersedia, namun karena lama tidak dipakai tentunya harus ada perbaikan sebelum dioperasikan," ujarnya.
Sebelum pembangkit listrik dikelola PT PLN, dia mengakui, masih merasakan listrik hanya menyala selama enam jam. Kini bisa menyala selama 24 jam sehingga semua kebutuhan rumah tangga menggunakan listrik.
Ia berharap listrik padam tidak terulang, terutama saat ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) langka seperti sekarang karena belum ada pasokan lagi dari PT Pertamina ke SPBU di Karimunjawa menyusul cuaca yang belum mendukung.
"Alhamdulillah listrik kembali menyala setelah sempat padam pada 31 Desember 2022 atau bertepatan dengan pergantian Tahun Baru 2023," kata Camat Karimunjawa Muslikin di Jepara, Senin.
Keesokan harinya, kata dia, sudah menyala kembali. Sedangkan pasokan BBM untuk pembangkit listrik di Karimunjawa juga dipastikan tersedia aman.
Nibros, salah seorang warga Jepara yang kebetulan berada di Pulau Kemujan, Karimunjawa mengakui ikut merasakan dampak listrik mati.
Hanya saja, kata dia, tempat penginapannya sudah mempersiapkan diri ketika terjadi listrik padam, sehingga disediakan aki untuk menghidupkan lampu penerangan.
Listrik kembali menyala, kata dia, pada Minggu (1/1) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Jasmar, warga Karimunjawa lainnya juga membenarkan listrik sudah menyala kembali sejak Minggu (1/1) malam, sehingga aktivitas di rumah kembali normal karena peralatan elektronik warga bisa digunakan kembali.
Ia mengakui ketergantungan warga terhadap listrik sangat tinggi, sehingga begitu padam warga termasuk dirinya juga kesulitan mencari alternatif suplai energi.
"Generator set (Genset) memang tersedia, namun karena lama tidak dipakai tentunya harus ada perbaikan sebelum dioperasikan," ujarnya.
Sebelum pembangkit listrik dikelola PT PLN, dia mengakui, masih merasakan listrik hanya menyala selama enam jam. Kini bisa menyala selama 24 jam sehingga semua kebutuhan rumah tangga menggunakan listrik.
Ia berharap listrik padam tidak terulang, terutama saat ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) langka seperti sekarang karena belum ada pasokan lagi dari PT Pertamina ke SPBU di Karimunjawa menyusul cuaca yang belum mendukung.