Semarang (ANTARA) - PT PLN mengimbau masyarakat di Kota Semarang, Jawa Tengah, yang wilayahnya masih terdampak banjir tidak buru-buru meminta listrik kembali dinyalakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Listrik memang kebutuhan utama, namun masyarakat diminta bersabar," kata Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Semarang Elpis Sinambela di Semarang, Senin.
Dia menjelaskan PLN sudah memiliki standar operasional prosedur dalam penanganan kondisi saat terjadi banjir.
Ia juga mempersilakan masyarakat untuk melapor atau meminta pemadaman jika wilayah dilanda banjir.
"Kami sudah melakukan antisipasi agar jaringan aman," tambahnya.
Demikian pula saat wilayah yang dilanda banjir telah kering dan listrik siap kembali dinyalakan, ia meminta masyarakat memastikan peralatan elektronik yang nantinya dialiri listrik juga sepenuhnya kering sehingga tidak mengakibatkan hubungan pendek arus listrik.
PLN, lanjut dia, melakukan pemadaman di berbagai wilayah di Kota Semarang yang dilanda banjir sejak 31 Desember 2022 hingga saat ini.
Dia menjelaskan dengan banjir yang sudah mulai surut, saat ini tinggal menyisakan sebagian wilayah Genuk, Terboyo, dan Kaligawe yang masih mengalami pemadaman listrik.
"Tiga lokasi ini masih terdampak banjir," katanya.
Wakapolrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi juga meminta masyarakat yang masih mengalami pemadaman untuk maklum dan bersabar
"Jangan buru-buru minta listrik dinyalakan," katanya.
Imbauan tersebut, kata dia, juga berlaku untuk warga terdampak banjir yang akan mengoperasikan generator listrik.
"Tidak hanya listrik yang bersumber dari PLN, tetapi juga yang akan menyalakan generator diminta untuk bersabar," ujarnya.
Sebelumnya, tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat tersetrum selama banjir yang terjadi sejak 31 Desember 2022 hingga Senin di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Listrik memang kebutuhan utama, namun masyarakat diminta bersabar," kata Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Semarang Elpis Sinambela di Semarang, Senin.
Dia menjelaskan PLN sudah memiliki standar operasional prosedur dalam penanganan kondisi saat terjadi banjir.
Ia juga mempersilakan masyarakat untuk melapor atau meminta pemadaman jika wilayah dilanda banjir.
"Kami sudah melakukan antisipasi agar jaringan aman," tambahnya.
Demikian pula saat wilayah yang dilanda banjir telah kering dan listrik siap kembali dinyalakan, ia meminta masyarakat memastikan peralatan elektronik yang nantinya dialiri listrik juga sepenuhnya kering sehingga tidak mengakibatkan hubungan pendek arus listrik.
PLN, lanjut dia, melakukan pemadaman di berbagai wilayah di Kota Semarang yang dilanda banjir sejak 31 Desember 2022 hingga saat ini.
Dia menjelaskan dengan banjir yang sudah mulai surut, saat ini tinggal menyisakan sebagian wilayah Genuk, Terboyo, dan Kaligawe yang masih mengalami pemadaman listrik.
"Tiga lokasi ini masih terdampak banjir," katanya.
Wakapolrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi juga meminta masyarakat yang masih mengalami pemadaman untuk maklum dan bersabar
"Jangan buru-buru minta listrik dinyalakan," katanya.
Imbauan tersebut, kata dia, juga berlaku untuk warga terdampak banjir yang akan mengoperasikan generator listrik.
"Tidak hanya listrik yang bersumber dari PLN, tetapi juga yang akan menyalakan generator diminta untuk bersabar," ujarnya.
Sebelumnya, tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat tersetrum selama banjir yang terjadi sejak 31 Desember 2022 hingga Senin di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah.