Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan di Provinsi Jawa Tengah mengizinkan sekolah-sekolah yang terdampak banjir menyelenggarakan pembelajaran via daring mulai dari 2 Januari 2023 sampai kondisi sekolah memungkinkan untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim mengatakan bahwa dinas sudah menerima laporan mengenai beberapa sekolah negeri dan swasta yang lingkungannya terdampak banjir sehingga kesulitan melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
"Oleh karena itu, kami melakukan berkoordinasi dan memberikan kesempatan belajar secara daring atau jarak jauh. Kebetulan hal seperti ini sudah terbiasa dilakukan," katanya di Pekalongan, Senin.
Zainul mengatakan bahwa pembelajaran daring di sekolah-sekolah yang lingkungannya terdampak banjir dapat dilakukan sampai kondisi memungkinkan untuk pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka di sekolah.
"Jadi kami pantau, kalau sudah surut dan pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing maka akan mulai dilakukan pembelajaran tatap muka," katanya.
Ia juga mengemukakan bahwa ada beberapa sekolah yang dijadikan sebagai tempat pengungsian warga terdampak banjir, termasuk di antaranya Sekolah Dasar Negeri 4 Klego.
"Kami mempersilakan gedung sekolah dijadikan tempat pengungsian karena hal itu bagian dari misi kemanusiaan pemerintah. Selain itu, murid dan guru juga tidak bisa hadir ke sekolah karena akses menuju sekolah terdampak banjir," katanya.
Menurut dia, dinas juga menurunkan tim layanan pemulihan trauma untuk membantu peserta didik yang terdampak banjir.
"Tim ini memberikan motivasi sekaligus bantuan supaya mereka, terutama para peserta didik, bisa tetap ceria," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim mengatakan bahwa dinas sudah menerima laporan mengenai beberapa sekolah negeri dan swasta yang lingkungannya terdampak banjir sehingga kesulitan melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
"Oleh karena itu, kami melakukan berkoordinasi dan memberikan kesempatan belajar secara daring atau jarak jauh. Kebetulan hal seperti ini sudah terbiasa dilakukan," katanya di Pekalongan, Senin.
Zainul mengatakan bahwa pembelajaran daring di sekolah-sekolah yang lingkungannya terdampak banjir dapat dilakukan sampai kondisi memungkinkan untuk pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka di sekolah.
"Jadi kami pantau, kalau sudah surut dan pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing maka akan mulai dilakukan pembelajaran tatap muka," katanya.
Ia juga mengemukakan bahwa ada beberapa sekolah yang dijadikan sebagai tempat pengungsian warga terdampak banjir, termasuk di antaranya Sekolah Dasar Negeri 4 Klego.
"Kami mempersilakan gedung sekolah dijadikan tempat pengungsian karena hal itu bagian dari misi kemanusiaan pemerintah. Selain itu, murid dan guru juga tidak bisa hadir ke sekolah karena akses menuju sekolah terdampak banjir," katanya.
Menurut dia, dinas juga menurunkan tim layanan pemulihan trauma untuk membantu peserta didik yang terdampak banjir.
"Tim ini memberikan motivasi sekaligus bantuan supaya mereka, terutama para peserta didik, bisa tetap ceria," katanya.