Semarang (ANTARA) - Perum Bulog Jawa Tengah (Jateng) memastikan stok beras juga minyak goreng selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dalam keadaan aman, kata Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jateng Akhmad Kholisun, di Semarang, Rabu.

"Perum Bulog Kanwil Jateng telah siapkan stok berupa beras sebanyak 35.600 ton, stok gula pasir 640 ton, stok minyak goreng 71.000 liter. Kebutuhan selama Natal dan tahun baru, kami perkirakan stok beras sangat mencukupi," kata Akhmad Kholisun.

Kholisun menjelaskan stok beras yang ada di gudang cukup hingga Februari 2023, karena diperkirakan sampai akhir 2022 penyaluran beras hanya berkisar 6.000ton sampai 7000 ton beras, sementara stok melimpah.

Untuk minyak goreng dan gula pasir, lanjutnya, penyerapannya tidak terlalu besar, sehingga Bulog Kanwil Jateng memastikan seluruh stok baik beras, gula pasir, dan minyak goreng aman. 

"Bulog juga melaksanakan KPSH, pasar murah, bazar baik mandiri, serta dengan TPID di seluruh wilayah Jateng setiap hari sampai akhir tahun. Langkah tersebut dimaksudkan untuk memenuhi stok di pasaran dan mengantisipasi kenaikan harga agar tetap terkendali dan stabil," katanya.

Baca juga: Bulog gencarkan KPSH jaga kestabilan harga pasar beras di Semarang

Kholisun menyebutkan permintaan KPSH atau Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga, terus mengalami penurunan setiap bulannya setelah terjadi lonjakan yang signifikan pada Agutus 2022.

Terkait dengan bencana alam, Kholisun menjelaskan pihaknya siap menyalurkan jika ada permintaan dari pemerintah daerah dalam rangka penanggulangan bencana banjir.

"Sampai saat ini, kami baru menerima permintaan beras dari Kabupaten Wonogiri sebanyak 99,9 ton. Bulog siap untuk cadangan bagi daerah rawan pangan akibat bencana alam," katanya.

Mengenai penyerapan beras, Bulog Kanwil Jateng biasa mendapatkan beras dari daerah sentra di antaranya Kabupaten Purwodadi, Kabupaten Demak, Kabupaten Sragen, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Brebes.

Terpenuhinya pasokan dari dalam negeri, menjadikan Jateng tidak menjadi daerah penerima beras impor.

"Jateng tidak menjadi destinasi penerimaan beras impor. Dari pusat tidak mendestinasikan ke sini, karena Jawa Tengah masih cukup stoknya. Sentra penghasil beras ada di Purwodadi, Demak, Sragen, Pemalang, Pekalongan, Brebes, dan hampir merata ada di Jateng," kata Kholisun.

Baca juga: Upaya Bulog Banyumas kendalikan harga beras, maksimalkan program KPSH
Baca juga: Bulog jamin stok beras mencukupi hingga akhir tahun 2022

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024