Semarang (ANTARA) - Grand Master (GM) Novendra Priasmoro gagal mengalahkan Rocaku Gen 1.0, robot catur ciptaan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang
Grand master peringkat 2.501 versi Federasi Catur Dunia itu mengakui keunggulan Rocaku dalam dua babak pertandingan eksibisi yang digelar di Kampus Udinus Semarang, Rabu.
Usai bertanding, ia mengakui keunggulan Rocaku generasi pertama tersebut.
"Kuat dan akurat, kalkulasinya bagus sekali," katanya.
Ia mengaku pernah menghadapi robot catur lain yang diciptakan oleh salah satu perguruan tinggi dan berhasil menang.
Namun pada pertandingan kali ini, ia mengakui keunggulan robot ciptaan Udinus tersebut.
"Pada babak pertama lebih berkesempatan untuk membuat remis, yang kedua kalkulasi Rocaku bagus sekali," katanya.
Ketua Tim Pengembangan Rocau, Ahmad Zainul Fanani, mengatakan upaya untuk mengembangkan robot catur tersebut terus dilakukan.
Uji tanding yang digelar semacam ini, lanjut dia, salah satu upaya mengevaluasi serta melakukan perbaikan.
Selain perbaikan, menurut dia, upaya lain yang saat ini dilakukan yakni mendaftarkan hak cipta.
"Sampai saat ini sudah diperoleh 24 hak cipta dari target sekitar 50 hak cipta," katanya.
Grand master peringkat 2.501 versi Federasi Catur Dunia itu mengakui keunggulan Rocaku dalam dua babak pertandingan eksibisi yang digelar di Kampus Udinus Semarang, Rabu.
Usai bertanding, ia mengakui keunggulan Rocaku generasi pertama tersebut.
"Kuat dan akurat, kalkulasinya bagus sekali," katanya.
Ia mengaku pernah menghadapi robot catur lain yang diciptakan oleh salah satu perguruan tinggi dan berhasil menang.
Namun pada pertandingan kali ini, ia mengakui keunggulan robot ciptaan Udinus tersebut.
"Pada babak pertama lebih berkesempatan untuk membuat remis, yang kedua kalkulasi Rocaku bagus sekali," katanya.
Ketua Tim Pengembangan Rocau, Ahmad Zainul Fanani, mengatakan upaya untuk mengembangkan robot catur tersebut terus dilakukan.
Uji tanding yang digelar semacam ini, lanjut dia, salah satu upaya mengevaluasi serta melakukan perbaikan.
Selain perbaikan, menurut dia, upaya lain yang saat ini dilakukan yakni mendaftarkan hak cipta.
"Sampai saat ini sudah diperoleh 24 hak cipta dari target sekitar 50 hak cipta," katanya.