Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak kelompok kerja operasional (pokjanal) pembinaan pos pelayanan terpadu melakukan revitalisasi berbasis pemberdayaan masyarakat menuju posyandu mandiri.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak Kota Pekalongan Sabaryo Pramono di Pekalongan, Jumat, mengatakan kehadiran pos layanan terpadu cukup penting khususnya bagi kesehatan anak dan ibu.
"Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menjaga dan meningkatkan pelayanan melalui revitalisasi berbasis pada pemberdayaan masyarakat menuju posyandu mandiri," katanya.
Pihaknya akan terus mengoptimalkan peran kelompok kerja operasional pembinaan yang sudah terbentuk dalam memfasilitasi pelaksanaan posyandu melalui pendekatan layanan dan pelayanan kebutuhan sosial berbasis masyarakat.
"Melalui revitalisasi berbasis pemberdayaan ini diharapkan apa yang dibutuhkan masyarakat dapat terlayani dengan baik oleh posyandu," katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya mengatakan dengan hadirnya pokjanal posyandu ini, kendala kesehatan ibu dan anak dapat tertangani dengan baik.
Dengan semakin berkurangnya jumlah kader posyandu karena faktor usia, kata dia, maka diperlukan adanya pengaderan pokjanal pembinaan.
"Banyak kader yang usianya sudah lanjut. Oleh karena itu, semoga nantinya ada pengaderan baru dari generasi muda, energik, kober (memiliki waktu leluasa), dan pandai," kata Inggit Soraya.
Dikatakan, kader posyandu merupakan ujung tombak kemajuan posyandu sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan potensial.
"Kader posyandu ini mempunyai peranan yang luar biasa dalam memberikan pelayanan dan penyuluhan mulai dari pendataan, penimbangan, dan penyuluhan. Jadi harus lebih selektif agar posyandu semakin maju," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak Kota Pekalongan Sabaryo Pramono di Pekalongan, Jumat, mengatakan kehadiran pos layanan terpadu cukup penting khususnya bagi kesehatan anak dan ibu.
"Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menjaga dan meningkatkan pelayanan melalui revitalisasi berbasis pada pemberdayaan masyarakat menuju posyandu mandiri," katanya.
Pihaknya akan terus mengoptimalkan peran kelompok kerja operasional pembinaan yang sudah terbentuk dalam memfasilitasi pelaksanaan posyandu melalui pendekatan layanan dan pelayanan kebutuhan sosial berbasis masyarakat.
"Melalui revitalisasi berbasis pemberdayaan ini diharapkan apa yang dibutuhkan masyarakat dapat terlayani dengan baik oleh posyandu," katanya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya mengatakan dengan hadirnya pokjanal posyandu ini, kendala kesehatan ibu dan anak dapat tertangani dengan baik.
Dengan semakin berkurangnya jumlah kader posyandu karena faktor usia, kata dia, maka diperlukan adanya pengaderan pokjanal pembinaan.
"Banyak kader yang usianya sudah lanjut. Oleh karena itu, semoga nantinya ada pengaderan baru dari generasi muda, energik, kober (memiliki waktu leluasa), dan pandai," kata Inggit Soraya.
Dikatakan, kader posyandu merupakan ujung tombak kemajuan posyandu sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten dan potensial.
"Kader posyandu ini mempunyai peranan yang luar biasa dalam memberikan pelayanan dan penyuluhan mulai dari pendataan, penimbangan, dan penyuluhan. Jadi harus lebih selektif agar posyandu semakin maju," katanya.