Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan di Jawa Tengah membangkitkan lomba olahraga kreasi tradisional seperti bakiak, egrang, dan jemparingan atau panahan tradisional untuk tingkat sekolah dasar, SMP, dan SMA sederajat.
Pelatih Olahraga Muda Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olah Raga Kota Pekalongan Endro Triyatmo di Pekalongan, Rabu, mengaku telah menggandeng Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Pekalongan.
"Olahraga kreasi ini semakin dilupakan dan sudah lama tidak dimainkan oleh anak-anak sekolah. Oleh karena itu, kami ingin melestarikan olahraga ini dengan menyelenggarakan perlombaan seperti bakiak, egrang, dan jemparingan," kata dia.
Menurut dia, peserta antusias mengikuti lomba ini karena olahraga ini hampir mulai dilupakan oleh masyarakat, khususnya para pelajar.
"Olahraga tradisional ini biasanya hanya dimainkan pada saat pesta siaga atau pramuka, itu pun terkadang tidak dilakukan," kata dia.
Ketua Harian Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Pekalongan Nur Khawi menyebut lomba ini diadakan untuk mengisi kegiatan positif dengan olahraga-olahraga tradisional.
Ada dua jenis perlombaan yang digelar yaitu lomba egrang perorangan kategori SD,SMP, dan SMA sederajat untuk putra dan putri, dan lomba bakiak beregu tingkat SD, SMP, SMA sederajat kategori putra dan putri.
"Alhamdulillah, animo sekolah mengirimkan perwakilan siswanya luar biasa. Untuk peserta SD jumlahnya hampir 60 orang dan SMA juga cukup banyak," kata dia.
Tujuan lomba olahraga kreasi ini adalah membangkitkan gairah berolahraga masyarakat sekaligus meningkatkan kebugaran tubuh.
"Kami ingin membangkitkan, membina, dan mengembangkan olahraga kreasi tradisional di daerah ini agar bisa digemari oleh masyarakat maupun para pelajar," pungkas dia.
Pelatih Olahraga Muda Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olah Raga Kota Pekalongan Endro Triyatmo di Pekalongan, Rabu, mengaku telah menggandeng Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Pekalongan.
"Olahraga kreasi ini semakin dilupakan dan sudah lama tidak dimainkan oleh anak-anak sekolah. Oleh karena itu, kami ingin melestarikan olahraga ini dengan menyelenggarakan perlombaan seperti bakiak, egrang, dan jemparingan," kata dia.
Menurut dia, peserta antusias mengikuti lomba ini karena olahraga ini hampir mulai dilupakan oleh masyarakat, khususnya para pelajar.
"Olahraga tradisional ini biasanya hanya dimainkan pada saat pesta siaga atau pramuka, itu pun terkadang tidak dilakukan," kata dia.
Ketua Harian Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Pekalongan Nur Khawi menyebut lomba ini diadakan untuk mengisi kegiatan positif dengan olahraga-olahraga tradisional.
Ada dua jenis perlombaan yang digelar yaitu lomba egrang perorangan kategori SD,SMP, dan SMA sederajat untuk putra dan putri, dan lomba bakiak beregu tingkat SD, SMP, SMA sederajat kategori putra dan putri.
"Alhamdulillah, animo sekolah mengirimkan perwakilan siswanya luar biasa. Untuk peserta SD jumlahnya hampir 60 orang dan SMA juga cukup banyak," kata dia.
Tujuan lomba olahraga kreasi ini adalah membangkitkan gairah berolahraga masyarakat sekaligus meningkatkan kebugaran tubuh.
"Kami ingin membangkitkan, membina, dan mengembangkan olahraga kreasi tradisional di daerah ini agar bisa digemari oleh masyarakat maupun para pelajar," pungkas dia.