Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah menyalurkan bantuan makanan tambahan pada 432 warga terdiri atas 295 orang lanjut usia dan 137 disabilitas dari keluarga kurang mampu mulai 1 Desember 2022.
Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Yos Rosyidi di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa program bantuan dari Kementerian Sosial RI ini akan dilaksanakan selama satu bulan, mulai 1 Desember 2022.
"Bantuan makanan ini akan diberikan dua kali sehari, yakni pagi dan siang melalui satu kali hantaran," katanya.
Menurut dia, menu makanan yang diberikan sudah memiliki standar dari Kemensos serta dikonsultasikan pada ahli gizi dan ahli kesehatan.
Pada pelaksanaan bantuan makanan senilai Rp21 ribu per hari tersebut, kata dia, akan disalurkan oleh kelompok masyarakat (Pokmas) di masing-masing kecamatan.
"Tugas kecamatan nanti adalah membentuk Pokmas yang akan mengelola bantuan makanan ini. Kami berharap bantuan ini bisa membantu para lansia dan disabilitas, sehingga bantuan makanan tersebut harus tepat sasaran," katanya.
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan verifikasi dan validasi ratusan penerima manfaat bantuan dari Kemensos RI.
"Kendati demikian, ada beberapa data sasaran penerima manfaat yang meninggal dunia atau menolak, karena keluarganya masih mampu," kata Yos Rosyidi.
Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Yos Rosyidi di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa program bantuan dari Kementerian Sosial RI ini akan dilaksanakan selama satu bulan, mulai 1 Desember 2022.
"Bantuan makanan ini akan diberikan dua kali sehari, yakni pagi dan siang melalui satu kali hantaran," katanya.
Menurut dia, menu makanan yang diberikan sudah memiliki standar dari Kemensos serta dikonsultasikan pada ahli gizi dan ahli kesehatan.
Pada pelaksanaan bantuan makanan senilai Rp21 ribu per hari tersebut, kata dia, akan disalurkan oleh kelompok masyarakat (Pokmas) di masing-masing kecamatan.
"Tugas kecamatan nanti adalah membentuk Pokmas yang akan mengelola bantuan makanan ini. Kami berharap bantuan ini bisa membantu para lansia dan disabilitas, sehingga bantuan makanan tersebut harus tepat sasaran," katanya.
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan verifikasi dan validasi ratusan penerima manfaat bantuan dari Kemensos RI.
"Kendati demikian, ada beberapa data sasaran penerima manfaat yang meninggal dunia atau menolak, karena keluarganya masih mampu," kata Yos Rosyidi.