Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan anomali cuaca berupa peningkatan hujan masih marak terjadi di Indonesia akibat pengaruh dinamika pembentukan dan pergerakan badai vorteks atau bibit siklon tropis di Samudra Hindia.

Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin dalam keterangan di Jakarta, Rabu mengungkapkan posisi awal badai vorteks yang terbentuk di Samudra Hindia dekat pesisir barat Bengkulu selama pertengahan November ini berpotensi bergerak ke timur mendekati Jawa.

"Hal ini dibuktikan dengan pemantauan terhadap data satelit awan Himawari yang menunjukkan sejak Selasa (15/11) telah terjadi pembentukan bibit siklon tropis 94S di Samudra Hindia dekat pantai barat Bengkulu," katanya

Masyarakat diminta mewaspadai potensi proses pembentukan badai super yang dapat dihasilkan oleh badai tropis 94S selama pergerakannya mendekati Jawa. Sebelum pergi beraktivitas di pagi hari, masyarakat agar selalu memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG, demikian Erma Yulihastin .

Pewarta : Sugiharto Purnama
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024