Semarang (ANTARA) - PT Semen Gresik (PTSG) terus konsisten dalam melaksanakan program pemberdayaan masyarakat Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP) untuk para petani di enam desa sekitar perusahaan. Program tersebut melibatkan 361 petani sanggem atau penggarap lahan yang difasilitasi untuk mengelola lahan milik PTSG seluas 119,25 hektar.

Adapun enam desa anggota SGSP dari Kabupaten Rembang dan Blora diantaranya, desa Kajar, Pasucen, Tegaldowo, Kadiwono, Timbrangan, serta Ngampel.

Senior manager of communication & CSR PTSG Dharma Sunyata menjelaskan tujuan utama SGSP guna mengoptimalkan pemanfaatan Sumber Daya Alam yang dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi serta peningkatan kapabilitas SDM masyarakat sekitar perusahaan.

“Fasilitas yang diberikan kepada Program SGSP berupa kegiatan peningkatan kapasitas, pembangunan infrastruktur, konsep kegiatan pemberdayaan serta bantuan penunjang kegiatan pemberdayaan,” jelas Dharma pada keterangan rilisnya, Rabu (12/10).

Baca juga: SG aspal jalan desa senilai Rp175 juta di Rembang

Sebagai perusahaan semen terkemuka di tanah air, lanjut Dharma, SGSP merupakan bukti komitmen Semen Gresik dalam pemberdayaan masyarakat dan percepatan kedaulatan pertanian lokal. Harapannya, masyarakat mengelola lahan pertanian secara optimal dengan hasil bernilai ekonomis tinggi.

“Mayoritas petani menanam jagung sebagai komoditas utamanya, petani dapat memanen hasil produktivitas jagung sebanyak tiga kali dalam setahun dengan penghasilan rata-rata sebesar Rp15.000.000 – Rp21.000.000 setiap tahunnya. Hasil monitoring didapati bahwa setiap panen petani dapat menghasilkan 5-8 ton jagung,” katanya.

Dharma menambahkan dukungan pembangunan infrastrukur berupa pembangunan Joglo Tani Semen Gresik sebagai sarana pertemuan dan peningkatan kapasitas, Edupark sebagai demplot percontohan pemanfaatan lahan untuk kegiatan pertanian dan peternakan, serta pembuatan embung sebagai penyedia air di musim kemarau.

Baca juga: Semen Gresik bangun tebing sungai Rp175 juta di Desa Pasucen Rembang

“Pemanfaatan lahan milik SG seluas 119,25 hektar yang dikelola oleh para petani tidak dipungut apapun dari hasil panen petani. Kegiatan pertanian tersebut diintegrasikan dengan kegiatan pelestarian alam dari perusahaan seperti penanaman tanaman hortikultura dan penanaman tanaman tegakan guna pengelolaan greenbelt perusahaan,” katanya.

Sementara itu, koordinator SGSP di desa Timbrangan Musahid mengucapkan terima kasih atas program SGSP dari Semen Gresik yang memberdayakan para petani di Desa Timbrangan.

“Para petani sangat terbantu dengan adanya program SGSP, kita bisa mendapatkan pengetahuan, pelatihan, dan bantuan berupa bibit tanaman yang diberikan dalam mengelola lahan milik SG,” katanya.

Baca juga: Semen Gresik raih penghargaan Subroto Awards 2022

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024