Temanggung (ANTARA) - Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar meminta masyarakat, terutama para guru dan orang tua murid, untuk mewaspadai penyalahgunaan narkoba dan psikotropika di kalangan pelajar.
"Saya berpesan untuk terus mewaspadai terhadap dampak penyalahgunaan narkoba dan psikotropika, khususnya di kalangan pelajar, karena dewasa ini banyak modus narkoba yang dikemas dalam bentuk makanan yang menggiurkan anak-anak," kata Muhammad Albar di Wonosobo, Selasa.
Wakil Bupati menyampaikan hal tersebut dalam sosialisasi dampak penyalahgunaan narkoba dan psikotropika terhadap pelajar di MTS Ma'arif, Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Albar menuturkan bahwa modus peredaran narkoba makin rapi dan halus, terlebih jika sasarannya adalah anak-anak usia sekolah. Narkoba dikemas dalam bentuk jajanan atau makanan untuk anak sekolah.
Ditegaskan bahwa generasi muda harus diselamatkan dari bahaya narkoba, salah satunya melalui sinergitas dan kolaborasi antarsemua pihak terkait dalam upaya perangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Ia menekankan bahwa semua pihak harus bersama-sama menyelamatkan anak bangsa dari pengaruh narkoba.
"Saya merasa senang dan bangga atas kegiatan ini sehingga menjadi contoh bagi sekolah lain di Wonosobo untuk berkolaborasi dan bersinergi antarpihak terkait dalam upaya perang melawan narkoba," katanya.
Pengurus Badan Penyelenggara Pendidikan Pengembangan Ma'arif NU (BP3MNU) Kabupaten Wonosobo Muhtar Muhtadi menjelaskan bahwa pada era globalisasi saat ini komunikasi dan informasi sangat mudah diakses.
Dampak negatifnya, kata dia, banyak anak dan generasi muda terpapar informasi yang sebenarnya belum saatnya diterima karena belum cukup umur atau mental yang masih labil.
"Sosialisasi yang baru pertama kali diadakan ini sebagai upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba bagi pelajar. Saya berharap seluruh pelajar MTS Ma'arif Kertek dan MI Budiluhur Kertek terbebas dari narkoba dan psikotropika," katanya.
Anggota Komisi A DPRD Wonosobo Suwondo Yudhistiro menekankan bahwa nasib generasi muda Wonosobo jangan sampai hancur akibat penyalahgunaan narkoba karena dampaknya sungguh mengerikan bagi kelangsungan kehidupan selanjutnya.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) menyebutkan angka kematian yang disebabkan oleh minuman beralkohol dan narkoba mencapai 3,5 juta orang sedunia per tahun.
"Saya berpesan untuk terus mewaspadai terhadap dampak penyalahgunaan narkoba dan psikotropika, khususnya di kalangan pelajar, karena dewasa ini banyak modus narkoba yang dikemas dalam bentuk makanan yang menggiurkan anak-anak," kata Muhammad Albar di Wonosobo, Selasa.
Wakil Bupati menyampaikan hal tersebut dalam sosialisasi dampak penyalahgunaan narkoba dan psikotropika terhadap pelajar di MTS Ma'arif, Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Albar menuturkan bahwa modus peredaran narkoba makin rapi dan halus, terlebih jika sasarannya adalah anak-anak usia sekolah. Narkoba dikemas dalam bentuk jajanan atau makanan untuk anak sekolah.
Ditegaskan bahwa generasi muda harus diselamatkan dari bahaya narkoba, salah satunya melalui sinergitas dan kolaborasi antarsemua pihak terkait dalam upaya perangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Ia menekankan bahwa semua pihak harus bersama-sama menyelamatkan anak bangsa dari pengaruh narkoba.
"Saya merasa senang dan bangga atas kegiatan ini sehingga menjadi contoh bagi sekolah lain di Wonosobo untuk berkolaborasi dan bersinergi antarpihak terkait dalam upaya perang melawan narkoba," katanya.
Pengurus Badan Penyelenggara Pendidikan Pengembangan Ma'arif NU (BP3MNU) Kabupaten Wonosobo Muhtar Muhtadi menjelaskan bahwa pada era globalisasi saat ini komunikasi dan informasi sangat mudah diakses.
Dampak negatifnya, kata dia, banyak anak dan generasi muda terpapar informasi yang sebenarnya belum saatnya diterima karena belum cukup umur atau mental yang masih labil.
"Sosialisasi yang baru pertama kali diadakan ini sebagai upaya pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba bagi pelajar. Saya berharap seluruh pelajar MTS Ma'arif Kertek dan MI Budiluhur Kertek terbebas dari narkoba dan psikotropika," katanya.
Anggota Komisi A DPRD Wonosobo Suwondo Yudhistiro menekankan bahwa nasib generasi muda Wonosobo jangan sampai hancur akibat penyalahgunaan narkoba karena dampaknya sungguh mengerikan bagi kelangsungan kehidupan selanjutnya.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) menyebutkan angka kematian yang disebabkan oleh minuman beralkohol dan narkoba mencapai 3,5 juta orang sedunia per tahun.