Solo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meningkatkan tampilan website daerah agar lebih ramah disabilitas.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Klaten Amin Mustofa di Klaten, Sabtu mengatakan tata desain dan website yang ramah disabilitas menjadi perhatian pemerintah.
"Kami berharap website Pemkab Klaten bisa lebih banyak diakses berbagai kalangan, termasuk teman-teman disabilitas," katanya.
Selain terus memperbaiki desain website agar lebih tampil apik, konten pesan khususnya terkait layanan informasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) juga akan dibuat lebih ramah disabilitas.
Dengan demikian, pihaknya berharap keberadaan website tersebut akan lebih memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Sementara itu, untuk memperbaiki portal informasi Pemerintah Kabupaten Klaten melalui website layanan informasi ppid.klaten.go.id tersebut, pihaknya melibatkan Filipus Bimo Dwi Hutomo atau akrab disapa Kak Bimo (29).
Pemuda yang tinggal di Jomboran, Klaten Tengah, Kabupaten Klaten yang masih menyelesaikan studi di Universitas Widya Dharma Klaten tersebut mengaku belajar otodidak untuk menjadi penerjemah bahasa isyarat.
Ia mengaku belajar bahasa isyarat dari teman-teman komunitas disabilitas.
Baca juga: Pemkab Klaten sukses 3 tahun berturut-turut raih WTP
"Saya sebetulnya mahasiswa seni. Menerjemahkan bahasa secara langsung itu berbeda dibandingkan jika sudah ada skrip atau narasinya. Kendala utama untuk teman tuna rungu dan tuna wicara adalah koleksi kosakata mereka yang terbatas. Kalau ada narasi awal, kami bisa memilih pesan yang lebih tepat," katanya.
Terkait hal itu, ia diundang oleh Dinas Kominfo untuk membantu menerjemahkan pesan-pesan informasi melalui website.
"Terutama mekanisme terkait permohonan informasi publik. Ini tantangan bagi saya, apalagi harus didokumentasikan lewat video," katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Klaten Amin Mustofa di Klaten, Sabtu mengatakan tata desain dan website yang ramah disabilitas menjadi perhatian pemerintah.
"Kami berharap website Pemkab Klaten bisa lebih banyak diakses berbagai kalangan, termasuk teman-teman disabilitas," katanya.
Selain terus memperbaiki desain website agar lebih tampil apik, konten pesan khususnya terkait layanan informasi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) juga akan dibuat lebih ramah disabilitas.
Dengan demikian, pihaknya berharap keberadaan website tersebut akan lebih memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Sementara itu, untuk memperbaiki portal informasi Pemerintah Kabupaten Klaten melalui website layanan informasi ppid.klaten.go.id tersebut, pihaknya melibatkan Filipus Bimo Dwi Hutomo atau akrab disapa Kak Bimo (29).
Pemuda yang tinggal di Jomboran, Klaten Tengah, Kabupaten Klaten yang masih menyelesaikan studi di Universitas Widya Dharma Klaten tersebut mengaku belajar otodidak untuk menjadi penerjemah bahasa isyarat.
Ia mengaku belajar bahasa isyarat dari teman-teman komunitas disabilitas.
Baca juga: Pemkab Klaten sukses 3 tahun berturut-turut raih WTP
"Saya sebetulnya mahasiswa seni. Menerjemahkan bahasa secara langsung itu berbeda dibandingkan jika sudah ada skrip atau narasinya. Kendala utama untuk teman tuna rungu dan tuna wicara adalah koleksi kosakata mereka yang terbatas. Kalau ada narasi awal, kami bisa memilih pesan yang lebih tepat," katanya.
Terkait hal itu, ia diundang oleh Dinas Kominfo untuk membantu menerjemahkan pesan-pesan informasi melalui website.
"Terutama mekanisme terkait permohonan informasi publik. Ini tantangan bagi saya, apalagi harus didokumentasikan lewat video," katanya.