Banjarnegara (ANTARA) - Penjabat Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto meminta petani di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk mengoptimalkan program "Upland" dalam rangka meningkatkan produksi pertanian di wilayah itu.
"Harapan saya masyarakat khususnya kelompok tani yang mendapatkan program 'Upland' bisa mengoptimalkan dengan sebaik-baiknya kesempatan ini," katanya saat kegiatan "Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Upland di Kabupaten Banjarnegara" yang digelar di Rejasa Room, Surya Yudha Park, Banjarnegara, Kamis.
Menurut dia, program "Upland" ditujukan untuk meningkatkan produksi pertanian, mendukung upaya peningkatan ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, serta berkelanjutan.
Dengan demikian, taraf hidup petani akan mengalami peningkatan, meningkatkan nilai tambah, menjadi petani yang mandiri, memiliki posisi tawar yang lebih baik, serta mampu mengembangkan pasar komoditas pertanian baik pasar domestik maupun ekspor.
"Muaranya untuk meningkatkan taraf hidup petani, yang tentu saja mengurangi angka kemiskinan di Banjarnegara," kata Bupati.
Baca juga: Pemkab Banjarnegara mengajak generasi muda kembangkan sektor pertanian
Sementara itu dalam laporannya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Perikanan Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara Herrina Indri Hastuti mengatakan program "Upland" yang diterima selama empat tahun sangat membantu petani terutama yang berada di dataran tinggi.
Dia mengharapkan fasilitasi dari hulu sampai hilir, baik infrastruktur pertanian, sarana produksi, peningkatan kapasitas, fasilitasi panen, pascapanen, pembiayaan usaha, serta pemasaran menjadi pendorong kemajuan usaha sektor pertanian khususnya pada komoditas kopi dan ternak.
"Program 'Upland' di Kabupaten Banjarnegara hingga bulan September 2022, untuk keuangan telah mencapai 59 persen, sedangkan fisik 70 persen. Anggaran seluruhnya sejumlah Rp19,87 miliar," kata Herrina.
Program "Upland" merupakan kegiatan pengembangan komoditas pertanian unggulan dari hulu sampai hilir secara komprehensif dan berorientasi ekspor serta merupakan Proyek Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu di Daerah Dataran Tinggi (The Development of Integrated Farming System at Upland Area) yang dibiayai oleh Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Khusus di Kabupaten Banjarnegara, program "Upland" difokuskan untuk pengembangan integrasi tanaman kopi dan ternak (kambing dan ternak domba batur) di 33 kelompok tani yang berada di wilayah dataran tinggi, yakni Kecamatan Kalibening, Batur, Pejawaran, dan Pagentan.
Baca juga: Bupati Banjarnegara serahkan DAK ke14 kelompok tani
"Harapan saya masyarakat khususnya kelompok tani yang mendapatkan program 'Upland' bisa mengoptimalkan dengan sebaik-baiknya kesempatan ini," katanya saat kegiatan "Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Upland di Kabupaten Banjarnegara" yang digelar di Rejasa Room, Surya Yudha Park, Banjarnegara, Kamis.
Menurut dia, program "Upland" ditujukan untuk meningkatkan produksi pertanian, mendukung upaya peningkatan ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, serta berkelanjutan.
Dengan demikian, taraf hidup petani akan mengalami peningkatan, meningkatkan nilai tambah, menjadi petani yang mandiri, memiliki posisi tawar yang lebih baik, serta mampu mengembangkan pasar komoditas pertanian baik pasar domestik maupun ekspor.
"Muaranya untuk meningkatkan taraf hidup petani, yang tentu saja mengurangi angka kemiskinan di Banjarnegara," kata Bupati.
Baca juga: Pemkab Banjarnegara mengajak generasi muda kembangkan sektor pertanian
Sementara itu dalam laporannya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Perikanan Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara Herrina Indri Hastuti mengatakan program "Upland" yang diterima selama empat tahun sangat membantu petani terutama yang berada di dataran tinggi.
Dia mengharapkan fasilitasi dari hulu sampai hilir, baik infrastruktur pertanian, sarana produksi, peningkatan kapasitas, fasilitasi panen, pascapanen, pembiayaan usaha, serta pemasaran menjadi pendorong kemajuan usaha sektor pertanian khususnya pada komoditas kopi dan ternak.
"Program 'Upland' di Kabupaten Banjarnegara hingga bulan September 2022, untuk keuangan telah mencapai 59 persen, sedangkan fisik 70 persen. Anggaran seluruhnya sejumlah Rp19,87 miliar," kata Herrina.
Program "Upland" merupakan kegiatan pengembangan komoditas pertanian unggulan dari hulu sampai hilir secara komprehensif dan berorientasi ekspor serta merupakan Proyek Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu di Daerah Dataran Tinggi (The Development of Integrated Farming System at Upland Area) yang dibiayai oleh Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Khusus di Kabupaten Banjarnegara, program "Upland" difokuskan untuk pengembangan integrasi tanaman kopi dan ternak (kambing dan ternak domba batur) di 33 kelompok tani yang berada di wilayah dataran tinggi, yakni Kecamatan Kalibening, Batur, Pejawaran, dan Pagentan.
Baca juga: Bupati Banjarnegara serahkan DAK ke14 kelompok tani