Solo (ANTARA) - Bank Jateng kembali meluncurkan kredit berbunga super rendah untuk pedagang pasar tradisional, yakni Kredit Lapak, dengan bungan rendah.

"Itu bunga kreditnya mestinya 7 persen tapi mendapat subsidi sebesar 5 persen sehingga hanya 2 persen," kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno di sela peluncuran Kredit Lapak Bank Jateng di Solo, Jawa Tengah, Jumat.

Ia mengatakan plafon program kredit ini maksimum Rp25 juta. Para peminjam tidak dikenai biaya profisi maupun tambahan biaya apapun. Selain Kredit Lapak Bank Jateng, sejak 2016 pihaknya juga sudah meluncurkan program kredit murah, yakni Kredit Mitra Jateng 25.

"Yang sebelumnya bunganya 7 persen, saat ini kami turunkan menjadi 3 persen. Ini juga untuk UMKM," katanya.

Sejauh ini, dikatakannya, sudah ada sebanyak 26.470 pelaku usaha yang mengakses kredit ini. Syarat untuk bisa mengakses program kredit tanpa agunan ini, salah satunya harus memiliki usaha.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Bank Jateng untuk membantu pelaku usaha kecil dan menengah.

"Yang satu ada Kredit Lapak yang prosesnya mudah, murah, terimanya utuh. Suku bunga cuma 2 persen. Dulu kami juga menginisiasi Kredit Mitra Jateng 25 dengan plafon Rp25 juta dan suku bunga 7 persen. Hari ini kami turunkan menjadi 3 persen," katanya.

Ia berharap upaya tersebut dapat menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat yang saat ini masih merespons kenaikan harga BBM.

"Harapannya masyarakat dalam mengakses permodalan dapat dimudahkan, digampangkan. Dan sekali lagi, ini bunganya sangat rendah," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024