Semarang (ANTARA) - Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk (PGN) bersama pemerintah terus mengoptimalkan target 1 Juta Sambungan Jaringan Gas (Jargas) Rumah Tangga, salah satunya di Kota Probolinggo yang sukses menyelesaikan pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga dengan total sambungan 4.153 sambungan rumah tangga.
Dalam peresmian Jargas untuk rumah tangga tahun anggaran APBN 2022 di Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, Jumat (9/9/2022) dihadiri Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Direktur Perencanaan dan pembangunan Infrastruktur Migas, Kementerian ESDM Laode Sulaeman, Komite BPH Migas Wahyudi Anas dan Edi Armawiria, General Manager Sales And Operation Region III PT PGN Tbk.
Jargas rumah tangga tersebut disambut baik Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin yang menyebutkan saat ini sudah ada total 15 ribu lebih Jargas rumah tangga karena diawal pemasangan Jargas banyak ditolak, namun kini malah warga rebutan minta diprioritaskan pemasangannya.
Wali kota yang akrab di panggil Habib Hadi tersebut berencana menyurati Kementrian ESDM untuk meminta 15 ribu sambungan Jargas baru lagi. Jika dari APBN sudah habis kuotanya, mungkin bisa dikembangkan menjadi Jargas mandiri, sehingga masyarakat Probolinggo bisa menikmati semua.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyebutkan total pembangunan Jargas rumah tangga APBN tahun 2022 sebanyak 40.777 Jargas. Tujuannya bisa membantu ekonomi masyarakat yang lebih ramah lingkungan.
"Hingga akhir 2021 pemerintah sudah dibangun 662 ribu lebih Jargas rumah tangga di Indonesia dan dengan adanya pipa jargas untuk rumah tangga akan membuat ekonomi rumah tangga lebih baik lagi," kata Laode.
Baca juga: PGN - Badak NGL wujudkan inisiatif LNG Bunkering pertama di Indonesia
Edi Armawiria menambahkan progres infrastruktur Jargas di Probolinggo sudah mencapai 95 persen. Jargas tersebut bisa dituntaskan atas kerja sama dan dukungan dari Kementerian ESDM, SKK Migas, BPH Migas, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Probolinggo, PT Pertamina (Persero), PT Amythas, PT Panca Indah Jayamahe, Husky CNOOC Madura Ltd.
"Ini adalah upaya mendukung isu transisi energi menuju energi bersih yang harus menjadi prioritas. PGN bertekad untuk terus berkontribusi dan menjadi bagian dalam mengejar target bauran energi bersih di Indonesia," papar Edi.
Dalam konteks mengejar transisi energi yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 29 persen pengurangan emisi karbon pada 2030 mendatang.
"Penambahan titik jaringan gas rumah tangga pada Kota Probolinggo hari ini semoga semakin mempermudah akses energi gas bumi bagi 4.153 pelanggan," kata Edi.
Baca juga: PGN suplai gas bumi 17.5 BBTUD ke FajarPaper
Sementara itu Komite BPH Migas Wahyudi Anas menyebutkan pembangunan Jargas rumah tangga harus dimaksimalkan, sebab beban subsidi Elpiji sudah membebani keuangan negara.
"BPH migas telah menetapkan harga jual gas untuk Probolinggo dengan harga Rumah Tangga kelompok 1, Rp 4.250 per kubik gas. Jika dikonversi ke elpiji belinya 5.100 per kubiknya. Artinya Jargas ini bisa lebih murah," jelas Wahyudi Anas.
PGN juga telah menyiapkan Jargas Mandiri, dengan harga Rp10.000 per kubik, lebih mahal karena segmentasi dan ada beberapa tambahan fitur layanan.
Saat ini PGN melalui Sales and Operation Region (SOR) III di wilayah Jawa tengah dan Jawa Timur mengelola sebanyak 150.450 pelanggan rumah tangga dengan wilayah persebaran pelanggan meliputi Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Blora, Kota Semarang, Kota Magelang, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo.
Baca juga: PGN tingkatkan pemanfaatan gas bumi melalui integrasi infrastruktur gas bumi
Dalam peresmian Jargas untuk rumah tangga tahun anggaran APBN 2022 di Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, Jumat (9/9/2022) dihadiri Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Direktur Perencanaan dan pembangunan Infrastruktur Migas, Kementerian ESDM Laode Sulaeman, Komite BPH Migas Wahyudi Anas dan Edi Armawiria, General Manager Sales And Operation Region III PT PGN Tbk.
Jargas rumah tangga tersebut disambut baik Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin yang menyebutkan saat ini sudah ada total 15 ribu lebih Jargas rumah tangga karena diawal pemasangan Jargas banyak ditolak, namun kini malah warga rebutan minta diprioritaskan pemasangannya.
Wali kota yang akrab di panggil Habib Hadi tersebut berencana menyurati Kementrian ESDM untuk meminta 15 ribu sambungan Jargas baru lagi. Jika dari APBN sudah habis kuotanya, mungkin bisa dikembangkan menjadi Jargas mandiri, sehingga masyarakat Probolinggo bisa menikmati semua.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyebutkan total pembangunan Jargas rumah tangga APBN tahun 2022 sebanyak 40.777 Jargas. Tujuannya bisa membantu ekonomi masyarakat yang lebih ramah lingkungan.
"Hingga akhir 2021 pemerintah sudah dibangun 662 ribu lebih Jargas rumah tangga di Indonesia dan dengan adanya pipa jargas untuk rumah tangga akan membuat ekonomi rumah tangga lebih baik lagi," kata Laode.
Baca juga: PGN - Badak NGL wujudkan inisiatif LNG Bunkering pertama di Indonesia
Edi Armawiria menambahkan progres infrastruktur Jargas di Probolinggo sudah mencapai 95 persen. Jargas tersebut bisa dituntaskan atas kerja sama dan dukungan dari Kementerian ESDM, SKK Migas, BPH Migas, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Probolinggo, PT Pertamina (Persero), PT Amythas, PT Panca Indah Jayamahe, Husky CNOOC Madura Ltd.
"Ini adalah upaya mendukung isu transisi energi menuju energi bersih yang harus menjadi prioritas. PGN bertekad untuk terus berkontribusi dan menjadi bagian dalam mengejar target bauran energi bersih di Indonesia," papar Edi.
Dalam konteks mengejar transisi energi yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 29 persen pengurangan emisi karbon pada 2030 mendatang.
"Penambahan titik jaringan gas rumah tangga pada Kota Probolinggo hari ini semoga semakin mempermudah akses energi gas bumi bagi 4.153 pelanggan," kata Edi.
Baca juga: PGN suplai gas bumi 17.5 BBTUD ke FajarPaper
Sementara itu Komite BPH Migas Wahyudi Anas menyebutkan pembangunan Jargas rumah tangga harus dimaksimalkan, sebab beban subsidi Elpiji sudah membebani keuangan negara.
"BPH migas telah menetapkan harga jual gas untuk Probolinggo dengan harga Rumah Tangga kelompok 1, Rp 4.250 per kubik gas. Jika dikonversi ke elpiji belinya 5.100 per kubiknya. Artinya Jargas ini bisa lebih murah," jelas Wahyudi Anas.
PGN juga telah menyiapkan Jargas Mandiri, dengan harga Rp10.000 per kubik, lebih mahal karena segmentasi dan ada beberapa tambahan fitur layanan.
Saat ini PGN melalui Sales and Operation Region (SOR) III di wilayah Jawa tengah dan Jawa Timur mengelola sebanyak 150.450 pelanggan rumah tangga dengan wilayah persebaran pelanggan meliputi Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Blora, Kota Semarang, Kota Magelang, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo.
Baca juga: PGN tingkatkan pemanfaatan gas bumi melalui integrasi infrastruktur gas bumi