Semarang (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX mengekspor sebanyak 90 ton kopi dengan nilai Rp3,2 miliar ke Italia hingga pertengahan 2022.
"Sampai Juni 2022, PTPN IX telah mengekspor kopi sebanyak 90 ton senilai Rp3.235.483.800," kata Senior Executive Vice President Business Support PTPN IX Affan Safiq di sela kegiatan Selamatan Wiwit Olah Kopi di Pabrik Kopi Banaran PTPN IX, Jambu, Kabupaten Semarang, Jateng, Jumat.
Ia menyebutkan proyeksi total produksi kopi kering jenis robusta pada 2022 sebanyak 490 ton biji kopi.
Menurut dia, harga kopi di pasar global saat ini cenderung mengalami tekanan sehingga ini menjadi pertimbangan PTPN IX untuk bergerak lebih ke hilir lagi dalam bisnis kopi.
Terkait dengan hilirisasi produk kopi ini, PTPN IX lebih mengeksplorasi dengan menyajikan produk kopi dalam bentuk kemasan.
Menurut dia, kebijakan hilirisasi ini juga sejalan dengan pengembangan bisnis hilir di Holding Perkebunan Nusantara.
"Kebijakan hilirisasi ini sudah ada sejak konsep Holding Perkebunan Nusantara dan nantinya kami akan satukan di dalam satu brand produk Perkebunan Nusantara. Jadi, kopi-kopi dihasilkan dari kebun PTPN IX ini, nanti ada punya subproduk seperti Banaran 9," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Affan juga mengatakan bahwa acara Selamatan Wiwit Olah Kopi merupakan tradisi yang dilestarikan di Kebun Getas atau Kebun Kopi PTPN IX.
Selamatan Wiwit Olah Kopi merupakan sebuah tradisi yang menandai kebun mulai melakukan panen raya dan mengantarnya ke pabrik pengolahan untuk diolah.
"Tradisi ini bukan ritual, tapi merupakan sebuah perwujudan rasa syukur karena telah diberikan hasil panen yang melimpah sekaligus juga doa agar kopi yang dihasilkan dapat diolah menjadi kopi dengan kualitas terbaik," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PTPN IX ekspor 90 ton kopi ke Italia
"Sampai Juni 2022, PTPN IX telah mengekspor kopi sebanyak 90 ton senilai Rp3.235.483.800," kata Senior Executive Vice President Business Support PTPN IX Affan Safiq di sela kegiatan Selamatan Wiwit Olah Kopi di Pabrik Kopi Banaran PTPN IX, Jambu, Kabupaten Semarang, Jateng, Jumat.
Ia menyebutkan proyeksi total produksi kopi kering jenis robusta pada 2022 sebanyak 490 ton biji kopi.
Menurut dia, harga kopi di pasar global saat ini cenderung mengalami tekanan sehingga ini menjadi pertimbangan PTPN IX untuk bergerak lebih ke hilir lagi dalam bisnis kopi.
Terkait dengan hilirisasi produk kopi ini, PTPN IX lebih mengeksplorasi dengan menyajikan produk kopi dalam bentuk kemasan.
Menurut dia, kebijakan hilirisasi ini juga sejalan dengan pengembangan bisnis hilir di Holding Perkebunan Nusantara.
"Kebijakan hilirisasi ini sudah ada sejak konsep Holding Perkebunan Nusantara dan nantinya kami akan satukan di dalam satu brand produk Perkebunan Nusantara. Jadi, kopi-kopi dihasilkan dari kebun PTPN IX ini, nanti ada punya subproduk seperti Banaran 9," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Affan juga mengatakan bahwa acara Selamatan Wiwit Olah Kopi merupakan tradisi yang dilestarikan di Kebun Getas atau Kebun Kopi PTPN IX.
Selamatan Wiwit Olah Kopi merupakan sebuah tradisi yang menandai kebun mulai melakukan panen raya dan mengantarnya ke pabrik pengolahan untuk diolah.
"Tradisi ini bukan ritual, tapi merupakan sebuah perwujudan rasa syukur karena telah diberikan hasil panen yang melimpah sekaligus juga doa agar kopi yang dihasilkan dapat diolah menjadi kopi dengan kualitas terbaik," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PTPN IX ekspor 90 ton kopi ke Italia