Purwokerto (ANTARA) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kembali meluncurkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional.
Program tersebut merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi mahasiswa tahap akhir khususnya pada bagian pengabdian pada masyarakat.
Terkait dengan pelaksanaan KKN Internasional itu, Universitas Muhammadiyah Purwokerto melakukan koordinasi secara daring dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia dengan dipandu oleh Kepala Biro Urusan Internasional UMP Condro Nur Alim, Ph.D. serta dan dihadiri oleh Ketua LPPM UMP Dr. Suwarno, Sekretaris LPPM Dr. Agus Mulyadi, S.P., M.P. dan segenap panitia KKN UMP serta panitia KKN dari PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah) lainnya.
Dalam laporannya, Condro mengatakan jumlah mahasiswa yang melaksanakan KKN Internasional sebanyak 32 orang dengan melibatkan 12 PTMA.
Menurut dia, kegiatan KKN Internasional di Malaysia akan dilaksanakan mulai tanggal 28 Juli sampai dengan 19 Agustus 2022.
"KKN Internasional akan diawali dengan pembekalan kepada mahasiswa yang materinya akan diberikan oleh PTMA maupun PCIM. Pembekalan diharapkan akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang apa yang harus disiapkan dan apa yang akan dilakukan di Malaysia," katanya.
Condro mengatakan lokasi KKN diserahkan sepenuhnya kepada pihak PCIM, sehingga karakteristik lokasi juga akan disampaikan dalam pembekalan.
Baca juga: Tiga organisasi kemahasiswaan UMP terima pendanaan PPK Ormawa
Sementara itu, Sekretaris LPPM UMP Dr. Agus Mulyadi mengatakan saat ini Universitas Muhammadiyah Purwokerto merancang kegiatan KKN dalam empat skema, yaitu KKN reguler, KKN MAs, KKN 3T, dan KKN Internasional.
"KKN Internasional merupakan salah satu upaya internasionalisasi UMP melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa maupun dosen. Program ini mengambil sasaran di bidang keagamaan, keilmuan, seni, olahraga, dan pemberdayaan masyarakat," katanya.
Ia mengharapkan program KKN Internasional bisa membantu PCIM Malaysia dalam memberdayakan masyarakat lokal maupun warga migran dari Indonesia.
Perwakilan PCIM Malaysia Muliadi mengatakan pihaknya sudah siap menerima mahasiswa dari PTMA Indonesia yang akan melaksanakan KKN Internasional di Malaysia.
Ia mengharapkan agar persiapan mahasiswa yang akan dikirim ke Malaysia dapat berjalan sesuai rencana.
"Kami berharap program yang dijalankan dapat lebih baik lagi dibanding tahun sebelumnya, khususnya terkait program yang bersesuaian dengan kegiatan PCIM," katanya.
Perwakilan Asosiasi Lembaga Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK) PTMA Penyelenggara KKN Pendidikan Kemitraan Internasional Prof. Harun mengatakan KKN Internasional yang sudah berjalan beberapa kali perlu juga dikaitkan dengan program KKN pendidikan yang dilaksanakan oleh LPTK PTMA.
"Apa yang disiapkan LPTK PTMA bertujuan untuk melengkapi program yang sudah dilaksanakan oleh Dr. Suwarno pada kegiatan KKN Internasional sebelumnya. Skema yang dikembangkan selanjutnya menjadi program KKN Pendidikan Kemitraan Internasional," katanya. (Eka/Tgr)
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto masuk 10 besar peraih PKM terbanyak se-Indonesia
Baca juga: Polresta Banyumas-UMP gelar vaksinasi lanjutan bagi mahasiswa dan masyarakat
Program tersebut merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi bagi mahasiswa tahap akhir khususnya pada bagian pengabdian pada masyarakat.
Terkait dengan pelaksanaan KKN Internasional itu, Universitas Muhammadiyah Purwokerto melakukan koordinasi secara daring dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia dengan dipandu oleh Kepala Biro Urusan Internasional UMP Condro Nur Alim, Ph.D. serta dan dihadiri oleh Ketua LPPM UMP Dr. Suwarno, Sekretaris LPPM Dr. Agus Mulyadi, S.P., M.P. dan segenap panitia KKN UMP serta panitia KKN dari PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah) lainnya.
Dalam laporannya, Condro mengatakan jumlah mahasiswa yang melaksanakan KKN Internasional sebanyak 32 orang dengan melibatkan 12 PTMA.
Menurut dia, kegiatan KKN Internasional di Malaysia akan dilaksanakan mulai tanggal 28 Juli sampai dengan 19 Agustus 2022.
"KKN Internasional akan diawali dengan pembekalan kepada mahasiswa yang materinya akan diberikan oleh PTMA maupun PCIM. Pembekalan diharapkan akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang apa yang harus disiapkan dan apa yang akan dilakukan di Malaysia," katanya.
Condro mengatakan lokasi KKN diserahkan sepenuhnya kepada pihak PCIM, sehingga karakteristik lokasi juga akan disampaikan dalam pembekalan.
Baca juga: Tiga organisasi kemahasiswaan UMP terima pendanaan PPK Ormawa
Sementara itu, Sekretaris LPPM UMP Dr. Agus Mulyadi mengatakan saat ini Universitas Muhammadiyah Purwokerto merancang kegiatan KKN dalam empat skema, yaitu KKN reguler, KKN MAs, KKN 3T, dan KKN Internasional.
"KKN Internasional merupakan salah satu upaya internasionalisasi UMP melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa maupun dosen. Program ini mengambil sasaran di bidang keagamaan, keilmuan, seni, olahraga, dan pemberdayaan masyarakat," katanya.
Ia mengharapkan program KKN Internasional bisa membantu PCIM Malaysia dalam memberdayakan masyarakat lokal maupun warga migran dari Indonesia.
Perwakilan PCIM Malaysia Muliadi mengatakan pihaknya sudah siap menerima mahasiswa dari PTMA Indonesia yang akan melaksanakan KKN Internasional di Malaysia.
Ia mengharapkan agar persiapan mahasiswa yang akan dikirim ke Malaysia dapat berjalan sesuai rencana.
"Kami berharap program yang dijalankan dapat lebih baik lagi dibanding tahun sebelumnya, khususnya terkait program yang bersesuaian dengan kegiatan PCIM," katanya.
Perwakilan Asosiasi Lembaga Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK) PTMA Penyelenggara KKN Pendidikan Kemitraan Internasional Prof. Harun mengatakan KKN Internasional yang sudah berjalan beberapa kali perlu juga dikaitkan dengan program KKN pendidikan yang dilaksanakan oleh LPTK PTMA.
"Apa yang disiapkan LPTK PTMA bertujuan untuk melengkapi program yang sudah dilaksanakan oleh Dr. Suwarno pada kegiatan KKN Internasional sebelumnya. Skema yang dikembangkan selanjutnya menjadi program KKN Pendidikan Kemitraan Internasional," katanya. (Eka/Tgr)
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto masuk 10 besar peraih PKM terbanyak se-Indonesia
Baca juga: Polresta Banyumas-UMP gelar vaksinasi lanjutan bagi mahasiswa dan masyarakat