Semarang (ANTARA) -
Ketua I KSP Nasari Frans Meroga menjelaskan bahwa tranformasi digital menjadi tujuan penting dalam pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku Tahun 2021 di Hotel UTC Semarang.
Aplikasi Nadi diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan bagi anggota koperasi, serta mampu mengubah image koperasi yang ketinggalan zaman.
"KSP Nasari telah melakukan transformasi menjadi koperasi yang modern dengan menerapkan digitalisasi dan siap menjadi agregator agar koperasi dapat memenangkan persaingan dengan lembaga bisnis lainnya," katanya.
Ia menyebut keunggulan KSP Nasari karena memiliki anggota, dimana antaranggota koperasi dapat saling berinteraksi menawarkan keahlian atau produk masing-masing.
Adapun pada RAT Ke-23 tersebut diikuti oleh 228 anggota yang hadir secara tatap muka dan 271 anggota secara daring yang mewakili lebih dari dari 36.119 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Menkop UKM tekankan pentingnya digitalisasi koperasi dan UMKM
RAT tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati serta dilakukan penandatanganan kerja sama dengan Koperasi Pegawai Bank Mandiri Taspen yang diwakili oleh Sang Ketut Miasa selaku Ketua Koperasi.
Kerja sama juga dilakukan dengan Dapensi Trio Usaha yang diwakili oleh Musholien Harjono selaku Direktur Utama, kemudian dengan Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) yang diwakili oleh Bayu Endro Winarko selaku Sekretaris Umum AMKI dan dengan PT Segar Pratama Indonesia (Freshlyfirst) yang diwakili oleh Fabio Andrea selaku Direktur Utama.
Direktur Utama Freshlyfirst Fabio Andrea mengatakan dengan program ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas khususnya di sektor agrobisnis dan program Lapak Rakyat.
"Freshlyfirst sampai saat ini sudah menjangkau lebih dari 10.000 konsumen di Jabotabek dan akan terus memperluas cakupan pasarnya ke seluruh indonesia," ujarnya.
Menurutnya, dengan memanfaatkan era digital saat ini Freshlyfirst sudah memiliki website dan aplikasi agar dapat menjangkau masyarakat lebih luas lagi.
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari Semarang menjadi koperasi pertama di Indonesia yang memiliki aplikasi koperasi digital bernama Nadi (Nasari Digital) dengan fitur keuangan seperti, fitur e-money, fitur pengajuan pinjaman, simpanan, dan juga fitur marketplace untuk bisa berjualan bagi pelaku UKM.
Ketua I KSP Nasari Frans Meroga menjelaskan bahwa tranformasi digital menjadi tujuan penting dalam pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku Tahun 2021 di Hotel UTC Semarang.
Aplikasi Nadi diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan bagi anggota koperasi, serta mampu mengubah image koperasi yang ketinggalan zaman.
"KSP Nasari telah melakukan transformasi menjadi koperasi yang modern dengan menerapkan digitalisasi dan siap menjadi agregator agar koperasi dapat memenangkan persaingan dengan lembaga bisnis lainnya," katanya.
Ia menyebut keunggulan KSP Nasari karena memiliki anggota, dimana antaranggota koperasi dapat saling berinteraksi menawarkan keahlian atau produk masing-masing.
Adapun pada RAT Ke-23 tersebut diikuti oleh 228 anggota yang hadir secara tatap muka dan 271 anggota secara daring yang mewakili lebih dari dari 36.119 anggota yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: Menkop UKM tekankan pentingnya digitalisasi koperasi dan UMKM
RAT tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati serta dilakukan penandatanganan kerja sama dengan Koperasi Pegawai Bank Mandiri Taspen yang diwakili oleh Sang Ketut Miasa selaku Ketua Koperasi.
Kerja sama juga dilakukan dengan Dapensi Trio Usaha yang diwakili oleh Musholien Harjono selaku Direktur Utama, kemudian dengan Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) yang diwakili oleh Bayu Endro Winarko selaku Sekretaris Umum AMKI dan dengan PT Segar Pratama Indonesia (Freshlyfirst) yang diwakili oleh Fabio Andrea selaku Direktur Utama.
Direktur Utama Freshlyfirst Fabio Andrea mengatakan dengan program ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat luas khususnya di sektor agrobisnis dan program Lapak Rakyat.
"Freshlyfirst sampai saat ini sudah menjangkau lebih dari 10.000 konsumen di Jabotabek dan akan terus memperluas cakupan pasarnya ke seluruh indonesia," ujarnya.
Menurutnya, dengan memanfaatkan era digital saat ini Freshlyfirst sudah memiliki website dan aplikasi agar dapat menjangkau masyarakat lebih luas lagi.