Semarang (ANTARA) - Di penghujung kunjungan kerjanya di lingkungan Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Razilu menyempatkan diri bersilaturahmi dengan pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo KH Munif Muhammad Zuhri (Gus Munif), Selasa (24/05).
Mengawali pertemuan, Razilu memperkenalkan diri dan rombongan serta menjelaskan secara garis besar tugas dan fungsi yang diemban Kementerian Hukum dan HAM.
Senada dengan itu Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng yang mendampingi beliau juga menjelaskan sedikit tentang wilayah kerja Kanwil Kemenkumham Jateng yang membawahi 71 Unit Pelaksana Teknis.
Turut hadir dalam silaturahmi ini Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto, Kepala Divisi Keimigrasian Wishnu Daru Fajar, Kepala Bagian Program dan Humas Budhiarso W., dan Kepala Rutan Demak Riski B.
Selain bercengkrama membahas sejarah berdirinya pondok pesantren dan perkembangan islam di Demak, Irjen dan Kakanwil sebelumnya berziarah ke Makam Kasepuhan Girikusumo.
Di Makam Kasepuhan Girikusumo tersebut bersemayam makam dari KH Hasan Muhibat atau Ki Ageng Giri atau Mbah Hadi. Ki Ageng Giri sendiri bergaris keturunan wali yaitu bertalian darah keturunan Sunan Pandanaran I (Semarang) dan Sunan Tembayat (Klaten).
Mengawali pertemuan, Razilu memperkenalkan diri dan rombongan serta menjelaskan secara garis besar tugas dan fungsi yang diemban Kementerian Hukum dan HAM.
Senada dengan itu Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng yang mendampingi beliau juga menjelaskan sedikit tentang wilayah kerja Kanwil Kemenkumham Jateng yang membawahi 71 Unit Pelaksana Teknis.
Turut hadir dalam silaturahmi ini Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto, Kepala Divisi Keimigrasian Wishnu Daru Fajar, Kepala Bagian Program dan Humas Budhiarso W., dan Kepala Rutan Demak Riski B.
Selain bercengkrama membahas sejarah berdirinya pondok pesantren dan perkembangan islam di Demak, Irjen dan Kakanwil sebelumnya berziarah ke Makam Kasepuhan Girikusumo.
Di Makam Kasepuhan Girikusumo tersebut bersemayam makam dari KH Hasan Muhibat atau Ki Ageng Giri atau Mbah Hadi. Ki Ageng Giri sendiri bergaris keturunan wali yaitu bertalian darah keturunan Sunan Pandanaran I (Semarang) dan Sunan Tembayat (Klaten).