Kudus (ANTARA) - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Tengah melatih pegawai puskesmas dan petugas pasar di bawah naungan Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus untuk melakukan uji cepat bahan berbahaya pada makanan, Selasa.
Pelatihan yang digelar di Pasar Bitingan Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, meliputi cara pengambilan sampel dan menguji dengan menggunakan alat rapid tes kit formalin, boraks, rhodamine B dan methanyl yellow.
Kepala Puskesmas Jati Kudus Ahmad Muhammad yang ikut mendampingi pelaksanaan bimbingan teknis petugas pasar di Pasar Bitingan Kudus menyambut positif digelarnya pelatihan cara menguji bahan berbahaya pada makanan yang dijual di pasar mulai dari menggunakan alat sederhana seperti sinar UV yang digunakan deteksi uang hingga menggunakan alat rapid tes kit.
Pelatihan ini, kata dia, dalam rangka pengamanan pangan dari bahan berbahaya di Kabupaten Kudus, khususnya di Kecamatan Jati. Sedangkan peserta pelatihannya selain petugas pasar juga ada dari Dinas Kesehatan Kudus dan Puskesmas Jati.
Setelah pelatihan ini, dia berharap peserta yang sudah dibekali kemampuan menguji bahan berbahaya tersebut, bisa menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan produk makanan dan minuman yang dijual di pasar tradisional.
Apalagi, kata dia, mendekati lebaran seperti sekarang banyak produk makanan dan minuman yang diedarkan, sehingga perlu ada jaminan untuk konsumen bahwa produk yang dijual di pasar tradisional benar-benar aman dari bahan berbahaya.
Bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamine B dan methanyl yellow, kata dia, tentu tidak baik bagi kesehatan, sehingga sejak dini harus diupayakan pencegahannya.
"Pedagang yang belum mengetahui perlu diedukasi bahwa produk-produk yang mengandung bahan berbahaya tersebut harus ditolak dari peredaran. Jika pedagang ragu dan kesulitan mengecek, bisa meminta bantuan petugas pasar untuk memastikannya apakah aman dikonsumsi atau tidak," ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut, diambil sampel 50 produk yang dijual di Pasar Bitingan Kudus. Di antaranya kerupuk, widaran, biskuit warna warni, dan makanan ringan lainnya, serta ada teri basah, teri kering, ikan asin dan terasi.
Hasilnya, tercatat ada tujuh sampel makanan yang positif mengandung rhodamin B, boraks dan formalin. Sedangkan sampel yang mengandung borak masih harus ditindaklanjuti dengan pengujian di laboratorium.
Pelatihan yang digelar di Pasar Bitingan Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, meliputi cara pengambilan sampel dan menguji dengan menggunakan alat rapid tes kit formalin, boraks, rhodamine B dan methanyl yellow.
Kepala Puskesmas Jati Kudus Ahmad Muhammad yang ikut mendampingi pelaksanaan bimbingan teknis petugas pasar di Pasar Bitingan Kudus menyambut positif digelarnya pelatihan cara menguji bahan berbahaya pada makanan yang dijual di pasar mulai dari menggunakan alat sederhana seperti sinar UV yang digunakan deteksi uang hingga menggunakan alat rapid tes kit.
Pelatihan ini, kata dia, dalam rangka pengamanan pangan dari bahan berbahaya di Kabupaten Kudus, khususnya di Kecamatan Jati. Sedangkan peserta pelatihannya selain petugas pasar juga ada dari Dinas Kesehatan Kudus dan Puskesmas Jati.
Setelah pelatihan ini, dia berharap peserta yang sudah dibekali kemampuan menguji bahan berbahaya tersebut, bisa menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan produk makanan dan minuman yang dijual di pasar tradisional.
Apalagi, kata dia, mendekati lebaran seperti sekarang banyak produk makanan dan minuman yang diedarkan, sehingga perlu ada jaminan untuk konsumen bahwa produk yang dijual di pasar tradisional benar-benar aman dari bahan berbahaya.
Bahan berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamine B dan methanyl yellow, kata dia, tentu tidak baik bagi kesehatan, sehingga sejak dini harus diupayakan pencegahannya.
"Pedagang yang belum mengetahui perlu diedukasi bahwa produk-produk yang mengandung bahan berbahaya tersebut harus ditolak dari peredaran. Jika pedagang ragu dan kesulitan mengecek, bisa meminta bantuan petugas pasar untuk memastikannya apakah aman dikonsumsi atau tidak," ujarnya.
Dalam pelatihan tersebut, diambil sampel 50 produk yang dijual di Pasar Bitingan Kudus. Di antaranya kerupuk, widaran, biskuit warna warni, dan makanan ringan lainnya, serta ada teri basah, teri kering, ikan asin dan terasi.
Hasilnya, tercatat ada tujuh sampel makanan yang positif mengandung rhodamin B, boraks dan formalin. Sedangkan sampel yang mengandung borak masih harus ditindaklanjuti dengan pengujian di laboratorium.