Semarang (ANTARA) -
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Tengah dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng menjalin kerja sama guna memperkuat pendidikan kepramukaan di satuan pendidikan formal jenjang pendidikan menengah dan khusus pada 2022-2023.

Ketua Kwarda Jateng Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Minggu mengatakan bahwa ada tiga fokus dalam kerja sama antara pihaknya dengan Disdikbud Jateng.

"Ketiga fokus itu adalah penyelenggaraan pendidikan pada gugus depan, pendidikan dan pelatihan kepramukaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan, serta pendidikan kepramukaan bagi peserta didik pada satuan pendidikan formal jenjang pendidikan menengah dan khusus," katanya.

Menurut dia, kerja sama tersebut merupakan langkah maju dari Pramuka Jateng untuk penguatan pendidikan kepramukaan, terlebih setelah pengelolaan kewenangan pendidikan di tingkat SMA, SMK, dan SLB, dialihkan ke pemerintah provinsi.

"Selama ini karena pengelolaan kewenangan pendidikan menengah di SMA, SMK, dan SLB ditarik jadi kewenangan provinsi, koordinasi di beberapa kwarcab menjadi kurang smooth. Dengan perjanjian kerja sama ini, diharapkan semua bisa lebih baik lagi," ujarnya.

Kegiatan akan diawali dengan kursus orientasi bagi kepala SMA, SMK, dan SLB, selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus).

Kwarda Jateng, lanjut dia, siap menurunkan tim pelatih untuk memberikan materi sehingga pemahaman ketua mabigus akan tuntas yang pada akhirnya dukungan kepala sekolah terhadap kegiatan Pramuka menguat.

Atikoh berharap melalui kegiatan yang ada, dapat terbentuk pramuka yang berkarakter, memiliki jiwa nasionalisme tinggi dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Khasanah menyambut baik kerja sama jajarannya dengan Kwarda Jateng sebab di lapangan masih dijumpai kegiatan kepramukaan yang sekadar menggugurkan kewajiban untuk penilaian.

"Nantinya perlu segera dilakukan pembinaan lagi dimulai dari kepala sekolah, pembina pramuka, dan anak didik, yang selanjutnya akan dilakukan pemantauan pelaksanaan. Sekaligus kegiatan yang dilakukan di satuan pendidikan, itu semuanya mengarah pada kegiatan-kegiatan yang menuju pada kemandirian, pendidikan karakter, bukan fisik semata," katanya.

Kegiatan pembinaan akan dimulai setelah Lebaran mendatang melalui 13 cabang dinas dengan pelaksanaan secara bertahap, misalnya satu hari tiga cabang dinas, dan pesertanya para kepala sekolah.

Saat ini, Pramuka menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib di tingkat SMA/SMK, khususnya siswa kelas X, namun jumlah pembina pramuka masih terhitung kurang.
 
Kebanyakan gugus depan memanfaatkan alumnus maupun senior, untuk melatih para siswa sehingga melalui kerja sama tersebut diharapkan dapat mendorong bertambahnya pembina Pramuka.(LHP)

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024