Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, terus meningkatkan pemantauan pasokan bahan pokok guna mengantisipasi kelangkaan dan lonjakan harga selama bulan Ramadhan 2022.

"Kami terus melakukan pemantauan untuk memastikan pasokan bahan pokok lancar dan bagi komoditas yang pasokannya mulai berkurang diupayakan untuk dapat segera ditambah guna mengantisipasi kelangkaan di pasaran," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dinperindag) Purbalingga Johan Arifin melalui siaran pers yang diterima di Purwokerto, Sabtu.

Johan mengatakan, menjelang dan selama bulan Ramadhan, biasanya terjadi kenaikan harga bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya.

"Menjelang dan selama Ramadhan biasanya ada kecenderungan kenaikan harga pada barang kebutuhan pokok. Salah satu contohnya, pada saat ini minyak goreng curah yang mengalami kelangkaan dan harganya sedikit naik di pasaran," katanya.

Terkait hal tersebut, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan beberapa pihak untuk menggelar operasi pasar yang akan dilaksanakan pada awal bulan Ramadhan.

"Selain operasi pasar, pemantauan ke lapangan juga akan terus kami lakukan guna memastikan pasokan bahan pangan dan kebutuhan pokok lainnya aman selama bulan Ramadhan dan diharapkan akan mampu mengatasi kelangkaan," katanya.

Sementara itu, Kapolres Purbalingga AKBP Era Jhoni Kurniawan kembali mengatakan bahwa pihaknya akan ikut memantau ketersediaan bahan pangan di wilayah Purbalingga.

Kapolres menegaskan hingga saat ini belum ada laporan terkait penimbunan kebutuhan pokok termasuk minyak goreng sehingga masyarakat diminta untuk tenang karena petugas kepolisian akan ikut memantau ketersediaan bahan pangan di wilayah Purbalingga.

Sementara itu, akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Rio Dhani Laksana mengingatkan perlunya peningkatan jumlah pasokan bahan pokok guna mengantisipasi lonjakan harga menjelang bulan Ramadhan 2022.

"Strategi peningkatan jumlah pasokan bahan pokok perlu dilakukan pemerintah melalui pembuatan regulasi-regulasi serta bekerja sama dengan para pemasok sehingga permintaan komoditas yang tinggi di tengah masyarakat dapat diikuti dengan suplai yang mencukupi," katanya.

Kepala Galeri Investasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed itu menambahkan pemerintah juga dapat kembali menyiapkan program subsidi bahan pangan pokok ke beberapa daerah untuk mengurangi disparitas harga komoditas tersebut.

"Hal ini juga biasanya dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Dia menambahkan, operasi pasar dan program pasar murah yang biasanya dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia juga dapat membantu mengendalikan psikologis pasar komoditas tertentu.

 

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024