Solo (ANTARA) - Bale Rakyat Aria Bima mengajak anggota Badan Antar Gereja Kristen Surakarta (BAGKS) ikut terlibat menegakkan empat pilar kebangsaan yang menjadi fondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima

Aria Bima pada Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang dilaksanakan secara daring di GKJ Manahan Solo, Sabtu, mengatakan posisi umat Kristiani penting dalam bernegara di tengah kemajemukan Indonesia.

"Empat pilar, yakni pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika adalah final," katanya.

Ia mengatakan seluruh masyarakat, termasuk di dalamnya pemuka agama Kristen harus ikut menjadikan Pancasila sebagai dasar negara, filosofi, dan 'way of life' (jalan hidup).

"Pancasila saat ini diturunkan dalam pembukaan UUD 45, dalam aturan konstitusi negara kita dengan tujuan agar rumah NKRI kokoh, tidak roboh," katanya.

Baca juga: Aria Bima dorong OMK ikut jadi garda depan pengamalan Pancasila

Ia mengatakan mengenai ajaran dalam Bhinneka Tunggal Ika harus dijunjung tinggi oleh seluruh pihak.

"Bhinneka Tunggal Ika ini faktanya menjadi satu bangsa. Jadi dasar negara untuk berdiri kokoh," katanya.

Sementara itu, terkait dengan kegiatan tersebut Staf Bale Rakyat Aria Bima Heni Prihartoyo mengatakan pada sosialisasi empat pilar kali ini mencoba melibatkan para pendeta di Kota Surakarta, yang tergabung dalam Badan Antar Gereja Kota Surakarta.

"Kami ingin mengajak para pendeta ini untuk menyosialisasikan arti penting empat pilar kebangsaan kepada jemaah di tengah isu-isu disintegrasi di medsos dan isu SARA," katanya.

Dengan langkah tersebut, katanya, diharapkan para pendeta bisa memberikan kesejukan kepada para anggota jemaah, di antaranya menghindari ujaran kebencian, SARA, dan tetap menghargai perbedaan.

"Pancasila jadi ideologi dasar dan kebinekaan adalah anugerah. Kalau ini bisa disampaikan oleh pendeta kepada jemaah maka alangkah indahnya Indonesia yang penuh dengan kerukunan dan kesejukan," katanya.

Baca juga: Komisi VI DPR RI dorong percepatan vaksinasi di Soloraya
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024