Wonosobo, Jateng (ANTARA) - Sebanyak 100 sukarelawan dari Kecamatan Wadaslintang, Kaliwiro, Leksono, Sukoharjo, dan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menggelar latihan gabungan penanggulangan bencana alam.
Latihan gabungan penanggulangan bencana yang berlangsung pada 12-13 Maret 2022 tersebut dibuka oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat di Lapangan Desa Medono, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Sabtu
.
Bupati Afif menyampaikan apresiasi kepada para sukarelawan, atas kesadaran sendiri bergabung sebagai relawan yang bekerja tanpa pamrih dan tidak pernah berpikir tentang materi. Para relawan benar-benar kerja sosial, kerja kemanusiaan dalam menolong sesama.
Ia menyampaikan pelatihan gabungan ini sebagai ajang silaturahmi untuk menguatkan antara pemerintah dengan relawan dalam mencegah, menanggulangi dan menangani kebencanaan di Kabupaten Wonosobo
Sukarelawan, katanya, merupakan kekuatan besar yang harus bisa menyatu membantu pemerintah Kabupaten Wonosobo, dari kekuatan itu harus bisa bersatu jangan mudah terprovokasi dan tergoyahkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Menurut dia selama ini organisasi sukarelawan di Wonosobo masih berdiri sendiri-sendiri seperti anak kehilangan induknya, untuk diketahui bersama bahwa induk dari organisasi sukarelawan di tingkat kabupaten adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Para sukarelawan boleh memakai baju lebih dari satu, artinya boleh masuk organisasi relawan lebih dari satu, tetapi orang tua kalian semua adalah BPBD untuk tingkat Kabupaten Wonosobo.
"Bersama saya dan Pak Bambang Tri selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo, sedikit demi sedikit manajemen harus diperbaiki, saya ingin para relawan di seluruh Kabupaten Wonosobo lebih kompak lagi, tambah kompak dan ke depan harus ditata," katanya.
Ia menyampaikan ada pelatihan SDM sesuai dengan keahlian masing-masing terkait dengan penanganan kebencanaan misalnya ahli penanganan di bidang air, angin, tanah longsor, dan kebakaran/api sehingga tidak asal dalam penanganannya tetapi harus ada satu komando di atas, yakni BPBD.
"Ke depan akan kami siapkan SDM-SDM andal dengan membuka dan menyelenggarakan pelatihan secara berkelanjutan, target saya 2022 di setiap desa sudah ada relawan minimal lima orang per desa sebagai modal kekuatan dalam pencegahan dan penanganan dini apabila sewaktu-waktu terjadi bencana," kata Afif Nurhidayat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono merasa bangga kepada para relawan di di Kecamatan Wadaslintang, Kaliwiro, Leksono, Sukoharjo dan Selomerto yang telah berinisiatif menyelenggarakan pelatihan secara mandiri di wilayah Korwil 03.
"Mari jalin kerja sama antara pemerintah dengan para relawan, bahu-membahu dan bergandeng tangan untuk mengatasi kebencanaan dan sosial kemanusiaan di Kabupaten Wonosobo dan kegiatan seperti ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan di semua wilayah Kabupaten wonosobo," katanya.
Materi dalam pelatihan ini antara lain teori mitigasi bencana dan praktik tentang pelaporan, evakuasi jenazah kecelakaan air dan darat, tali temali, pemadaman kebakaran, dan evakuasi dalam kebencanaan, demikian Bambang Triyono .
Latihan gabungan penanggulangan bencana yang berlangsung pada 12-13 Maret 2022 tersebut dibuka oleh Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat di Lapangan Desa Medono, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Sabtu
.
Bupati Afif menyampaikan apresiasi kepada para sukarelawan, atas kesadaran sendiri bergabung sebagai relawan yang bekerja tanpa pamrih dan tidak pernah berpikir tentang materi. Para relawan benar-benar kerja sosial, kerja kemanusiaan dalam menolong sesama.
Ia menyampaikan pelatihan gabungan ini sebagai ajang silaturahmi untuk menguatkan antara pemerintah dengan relawan dalam mencegah, menanggulangi dan menangani kebencanaan di Kabupaten Wonosobo
Sukarelawan, katanya, merupakan kekuatan besar yang harus bisa menyatu membantu pemerintah Kabupaten Wonosobo, dari kekuatan itu harus bisa bersatu jangan mudah terprovokasi dan tergoyahkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Menurut dia selama ini organisasi sukarelawan di Wonosobo masih berdiri sendiri-sendiri seperti anak kehilangan induknya, untuk diketahui bersama bahwa induk dari organisasi sukarelawan di tingkat kabupaten adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Para sukarelawan boleh memakai baju lebih dari satu, artinya boleh masuk organisasi relawan lebih dari satu, tetapi orang tua kalian semua adalah BPBD untuk tingkat Kabupaten Wonosobo.
"Bersama saya dan Pak Bambang Tri selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo, sedikit demi sedikit manajemen harus diperbaiki, saya ingin para relawan di seluruh Kabupaten Wonosobo lebih kompak lagi, tambah kompak dan ke depan harus ditata," katanya.
Ia menyampaikan ada pelatihan SDM sesuai dengan keahlian masing-masing terkait dengan penanganan kebencanaan misalnya ahli penanganan di bidang air, angin, tanah longsor, dan kebakaran/api sehingga tidak asal dalam penanganannya tetapi harus ada satu komando di atas, yakni BPBD.
"Ke depan akan kami siapkan SDM-SDM andal dengan membuka dan menyelenggarakan pelatihan secara berkelanjutan, target saya 2022 di setiap desa sudah ada relawan minimal lima orang per desa sebagai modal kekuatan dalam pencegahan dan penanganan dini apabila sewaktu-waktu terjadi bencana," kata Afif Nurhidayat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono merasa bangga kepada para relawan di di Kecamatan Wadaslintang, Kaliwiro, Leksono, Sukoharjo dan Selomerto yang telah berinisiatif menyelenggarakan pelatihan secara mandiri di wilayah Korwil 03.
"Mari jalin kerja sama antara pemerintah dengan para relawan, bahu-membahu dan bergandeng tangan untuk mengatasi kebencanaan dan sosial kemanusiaan di Kabupaten Wonosobo dan kegiatan seperti ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan di semua wilayah Kabupaten wonosobo," katanya.
Materi dalam pelatihan ini antara lain teori mitigasi bencana dan praktik tentang pelaporan, evakuasi jenazah kecelakaan air dan darat, tali temali, pemadaman kebakaran, dan evakuasi dalam kebencanaan, demikian Bambang Triyono .